Internasional

2 Negara Sumbang Senjata ke Hamas Lawan Israel, Ada dari Asia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
27 October 2023 08:00
Masked militants from the Izzedine al-Qassam Brigades, a military wing of Hamas, march with their rifles a long the streets of Nusseirat refugee camp, central Gaza Strip, Friday, May 28, 2021. Arabic on the headband reads
Foto: Pasukan Hamas (AP/Adel Hana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Pada 7 Oktober lalu, dengan persenjataan lengkap, kelompok ini berhasil menembus perbatasan antara enklave Palestina, Gaza, dan Israel lalu melakukan penyerangan ke wilayah Negeri Yahudi itu.

Militer Israel mengatakan bahwa Hamas mendapatkan sokongan senjata dari negara lain. Terbaru, salah seorang sumber pejabat Tel Aviv menyebutkan bahwa sebagian dari senjata yang digunakan Hamas dalam serangan 7 Oktober diproduksi di Iran atau Korea Utara (Korut).

Ini merupakan hasil dari analisa jumlah ranjau darat, granat berpeluncur roket (RPG) dan drone rakitan yang menjadi tangkapan. Bagian dari persenjataannya termasuk mortir buatan Iran dan RPG Korut.

"Saya kira sekitar lima hingga 10% senjata di sini (dibuat) di Iran," kata seorang pejabat militer Israel, yang membantu mengawasi pembersihan amunisi dari daerah-daerah yang diserang.

"Dan 10% adalah dari Korut. Sisanya dibuat di Jalur Gaza," tambah pejabat itu, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, Kamis (26/10/2023).

Hamas diyakini mengandalkan jaringan penyelundupan yang luas untuk membawa senjata ke Jalur Gaza yang terkepung. Kelompok ini memproduksi amunisinya sendiri, termasuk roket yang berulang kali ditembakkan ke kota-kota Israel.

"Saya pikir hal yang paling mengejutkan adalah jumlah senjata yang mereka bawa ke dalam Israel," kata pejabat tersebut.

Iran dan Korut sendiri diketahui memiliki kedekatan dengan Hamas. Iran, misalnya, telah memberikan ancaman baru bagi Israel jika benar-benar memulai invasi daratnya ke Gaza.

Untuk Pyongyang, negeri pimpinan Kim Jong Un itu terang-terangan menyebut Israel secara terbuka melakukan kejahatan perang dengan beking Amerika Serikat (AS). 

"AS juga bersalah karena memberi Israel lampu hijau untuk membantai warga Palestina tanpa rasa khawatir dengan memasok senjata dan dukungan militer, termasuk mengerahkan kapal induk di wilayah Timur Tengah," ujar pernyataan terbaru Korut.

Serangan mengejutkan Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang terburuk dalam sejarah Israel, menyebabkan kerumunan orang bersenjata masuk ke Israel dari Gaza. Hal itu menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil dan menculik 224 orang lainnya.

Hamas berdalih ini dilakukan sebagai pembalasan penyerbuan Israel ke Masjidil Aqsa awal tahun. Kekerasan pasukan Israel ke warga Palestina demi membuat pemukiman Yahudi juga jadi alasan lain.

Israel membalas dengan serangan tanpa henti. Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut serangan udara telah menewaskan lebih dari 7.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! 2 Negara Ini Pasok Senjata ke Hamas, Lawan Israel

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular