Internasional

Tentara Israel Ngamuk ke Anak Netanyahu, "Hilang" Saat Perang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 26/10/2023 15:01 WIB
Foto: PM Israel Benjamin Netanyahu (Ardi Suratman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan cadangan Israel "mengamuk" ke putra Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Yair. Pasalnya di saat negara itu mendeklarasikan perang melawan Hamas, Yair tak terlihat.

Para tentara mengkritik putra Netanyahu itu, yang ternyata berada di Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS). Ia disebut menikmati hidup sementara pemuda Israel lain berada di garis depan perang.


"Yair menikmati hidupnya di Miami Beach sementara saya berada di garis depan," kata seorang tentara cadangan di garis depan utara Israel kepada surat kabar The Times di London, dikutip Kamis (26/10/2023).

"Kitalah yang meninggalkan pekerjaan kita, keluarga kita, anak-anak kita, untuk melindungi keluarga kita di kampung halaman dan negara, bukan orang-orang yang bertanggung jawab atas situasi ini," tambahnya.

"Saudara-saudara kita, bapak-bapak kita, anak-anak kita, semua akan maju ke garis depan, tapi Yair masih belum ada di sini. Hal ini tidak membantu membangun kepercayaan pada kepemimpinan negara," kecamnya lagi.

Perlu diketahui, angkatan bersenjata Israel terdiri dari sejumlah besar tentara cadangan yang telah menyelesaikan dinas nasional dan dapat bertugas hingga usia 40 tahun. Meskipun sebagian besar berbasis di Israel, beberapa di antaranya berada di luar negeri dan telah kembali ke Israel untuk melapor dan bertugas.

Pasukan cadangan yang dipanggil untuk perang inilah yang mengkritik putra Netanyahu. Apalagi kalau bukan, karena tidak kembali ke rumah untuk berperang dalam serangan darat yang diperkirakan akan terjadi di Gaza, wilayah kantong Palestina, sebentar lagi.

"Saya telah terbang kembali dari Amerika di mana saya mempunyai pekerjaan, kehidupan, keluarga saya," kata seorang tentara cadangan kepada surat kabar tersebut.

"Tidak mungkin saya bisa tinggal di sana dan meninggalkan negara saya, rakyat saya, pada saat kritis ini. Di mana putra perdana menteri? Mengapa dia tidak berada di Israel?," ujarnya lagi.

"Ini adalah momen yang paling menyatukan bagi kita sebagai warga Israel dalam sejarah kita baru-baru ini dan setiap orang dari kita harus berada di sini saat ini, termasuk putra perdana menteri," tambahnya.

Yair sendiri saat ini berusia 32 tahun. Ia pindah ke AS awal tahun ini setelah mendapat tuntutan karena pencemaran nama baik di Israel atas postingan media sosial yang menentang seorang aktivis politik.

YairNetanyahu digugat oleh aktivis politik DanaCassidy pada tahun 2020 setelah menuduh dirinya menjalin hubungan dengan politisi BennyGantz, yang mencalonkan diri melawan ayahnya sebagai PM. Pengadilan memerintahkan dia untuk membayar Cassidy US$34,000 (Rp541 juta) sebagai kompensasi dan US$6,000 (Rp95,5 juta) untuk biaya hukum.

Pada tanggal 17 Oktober Yair Netanyahu dilaporkan terlihat membantu menyortir sumbangan perbekalan kepada tentara Israel (IDF) dan keluarga yang terkena dampak perang Israel-Hamas. Ia bersama sebuah LSM asal AS, Yedidim USA.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PBB Bahas Israel-Palestina, Narasi Berlawanan Menguat