
Makin Sengsara! Potret Israel Hancurkan Pom Bensin di Gaza
Serangan udara Israel menghancurkan depot bahan bakar Palestina, memperburuk krisis bahan bakar dan dampak kemanusiaan.

Warga Palestina melihat pompa bensin yang hancur akibat serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, (24/10/2023). Warga Palestina kian menderita akibat serangan udara Israel yang menargetkan tempat pengisian bahan bakar minyak yang terus berlanjut. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Serangan udara Israel telah menghancurkan infrastruktur utama seperti rumah sakit, termasuk depot bahan bakar, yang telah mengakibatkan keterbatasan pasokan bahan bakar minyak di wilayah tersebut. Pemerintah Israel juga tidak mengizinkan pasokan bahan bakar masuk ke wilayah Gaza, karena takut dicuri untuk operasional milisi Hamas Palestina. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Israel melancarkan kampanye pemboman tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas ke kota-kota perbatasan Israel 7 Oktober. Hampir 6.500 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 5.087 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Sejumlah rumah sakit di Gaza terancam imbas Israel pun memblokade pasokan listrik. Hal itu seiring dengan meluasnya pemadaman listrik akibat generator yang sudah kehabisan bahan bakar. Bahkan Rumah sakit Indonesia di Gaza mengalami krisis bahan bakar, yang mengalami pemadaman listrik total karena kehabisan bahan bakar. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Padahal lembaga bantuan internasional telah berulang kali memperingatkan bahwa pasokan bahan bakar sangat dibutuhkan, terutama untuk menggerakkan desalinasi air untuk kebutuhan air minum bersih dan mesin-mesin di rumah sakit. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)