BI Catat Uang Beredar Tembus Rp 8.440 T di September 2023

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
24 October 2023 10:24
Penukaran uang rupiah di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Menteng, Jakarta, Rabu (11/10/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Penukaran uang rupiah di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Menteng, Jakarta, Rabu (11/10/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2023 meningkat.

Dari data BI, posisi M2 pada September 2023 tercatat sebesar Rp8.440,0 triliun atau tumbuh 6,0% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,9% (yoy).

Sebagai catatan, M2 adalah uang beredar dalam arti luas (M2) meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

"Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 8,4% (yoy)," tulis BI dalam laporannya, Selasa (24/10/2023).

Lebih lanjut, BI menegaskan perkembangan M2 pada September 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit.

Penyaluran kredit pada September 2023 tumbuh sebesar 8,7% (yoy) sejalan dengan perkembangan kredit produktif, setelah tumbuh 8,9% (yoy) pada Agustus 2023. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 6,0% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,7% (yoy).

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tumbuh sebesar 13,2% (yoy).

Di sisi lain, komponen uang beredar sempit (M1) tumbuh sebesar 4,1% (yoy) pada September 2023, setelah tumbuh 3,8% pada bulan sebelumnya.

BI menegaskan pertumbuhan M1 terutama disebabkan oleh pertumbuhan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dan giro.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berapa Uang Beredar di Indonesia Saat Lebaran? Ini Jawabannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular