Foto Internasional

Potret Pilu Warga Gaza Berebut Makanan di Kamp Pengungsian

Reuters, CNBC Indonesia
Selasa, 24/10/2023 14:05 WIB

Antrean warga Palestina yang berebut makanan terjadi di kamp pengungsian Rafah, Jalur Gaza Selatan.

1/5 Warga Palestin antre makanan yang dibagikan oleh relawan PBB di kamp pengungsian, Rafah, Jalur Gaza Selatan, Senin(23/10/12023). (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

Warga Palestina antre berebut makanan yang dibagikan oleh relawan PBB di kamp pengungsian, Rafah, Jalur Gaza Selatan, Senin (23/10/2023) waktu setempat. (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

2/5 Warga Palestin antre makanan yang dibagikan oleh relawan PBB di kamp pengungsian, Rafah, Jalur Gaza Selatan, Senin(23/10/12023). (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

Sebelumnya, bantuan kemanusiaan sebanyak 17 truk yang membawa makanana, air, obat-obatan hingga bahan bakar diperbolehkan memasuki Jalur Gaza. (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

3/5 Warga Palestin antre makanan yang dibagikan oleh relawan PBB di kamp pengungsian, Rafah, Jalur Gaza Selatan, Senin(23/10/12023). (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

Bantuan makanan hingga obat-obatan diperbolehkan masuk setelah negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dengan Israel dan Mesir. Bantuan ini tiba dalam dua tahap, yakni pada Sabtu (21/10/2023) dan Minggu (22/10/2023) waktu setempat. (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

4/5 Warga Palestin antre makanan yang dibagikan oleh relawan PBB di kamp pengungsian, Rafah, Jalur Gaza Selatan, Senin(23/10/12023). (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

Jumlah bantuan yang masuk ini merupakan sebagian kecil untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan setiap operasi bantuan yang haru berkelanjutan dalam skala besar. (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

5/5 Warga Palestin antre makanan yang dibagikan oleh relawan PBB di kamp pengungsian, Rafah, Jalur Gaza Selatan, Senin(23/10/12023). (REUTERS/Mahmoud al-Masri)

Pejabat PBB mengatakan sekitar 100 truk bantuan dibutuhkan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan mendasar di Gaza, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta orang. Sekitar 1,4 juta dari mereka kini menjadi tunawisma. (REUTERS/Mahmoud al-Masri)