
Sri Mulyani: Jadi Menkeu Terbaik Kayaknya Enak, Enggak Juga

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka-bukaan tekanan yang tengah dihadapi saat ini, pada saat kondisi perekonomian tidak kunjung pulih sejak terjadi taper tantrum pada 2013, munculnya perang dagang dan Covid-19, hingga perang di Rusia dan Ukraina maupun Israel dan Palestina.
Tekanan tersebut menurutnya tidak hanya bisa dilihat dari raut mukanya yang kini biasa-biasa saja, dan aktivitasnya sebagai menteri keuangan yang masih bisa memberikan kuliah umum seperti saat ini di Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang pada saat ekonomi global tengah melemah dan harga-harga komoditas melesat.
"Kayaknya kalian mikirnya ibu menteri keuangan hidupnya enak banget, juara terus, jadi menteri terbaik-jadi menteri terbaik, jadi begitu, kayaknya enak, enggak juga," kata Sri Mulyani dalam acara Kuliah Umum: Kebijakan Fiskal di Tengah Konstelasi Ketidakpastian Global, Senin (23/10/2023).
"Umur saya sudah di atas 60, dan i have done quite a lot, dan experiencing so many thing yang paling painful. Kalian bayangin muka saya kayaknya enggak muka orang yang menderita kan, jangan terlalu mudah percaya apa yang kalian lihat," ungkapnya.
Ia mengatakan, sebagai pengelola keuangan negara, dirinya bersama jajaran Kementerian Keuangan saat ini tengah menghadapi tekanan luar biasa dari dampak peperangan Ukraina-Rusia maupun Israel-Palestina. Yakni meroketnya harga minyak dunia yang hampir menyentuh level US$ 100 per barel.
Pada perdagangan Jumat (20/10/2023), harga minyak mentah WTI ditutup melemah 0,69% di posisi US$88,75 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent ditutup lemas 0,24% ke posisi US$92,16 per barel. Namun, saat ini pergerakannya menurun seperti harga minyak mentah WTI dibuka terjun 0,85%% di posisi US$88 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka turun 0,05% ke posisi US$92.11 per barel.
"Harga minyak mau naik ke US$ 100 kemudian terjadi perang yang semua khawatir, sekarang ini AS tidak ada ketua DPR-nya sehingga mereka enggak bisa mengendalikan fiskal, gonjang ganjing ini sebetulnya dunia," tegas Sri Mulyani.
Tekanan perekonomian yang begitu besar di global dan akan mempengaruhi aktivitas ekonomi di domestik saat ini belum dirasakan masyarakat karena seluruhnya telah direspons oleh pemerintah. Oleh sebab itu, beban tekanan yang kini ditanggung APBN itu menurutnya tidak langsung dirasakan masyarakat.
"Dunia gonjang ganjing kalian happy-happy saja, there just be something and someone taking care of you, ya kan, enggak ada yang tepuk tangan karena sudah taken for granted," ucap Sri Mulyani.
"Kalian happy-happy saja, malah pengen dengerin menteri keuangan. Menteri keuangan di sana enggak sempat ngasih kuliah, sibuk aja mengurusi APBN. Ini yang mengatakan bahwa we are doing our job untuk jagain Indonesia dari berbagai guncangan, ini contohnya," ungkapnya.
Ia pun memastikan, anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN akan terus digunakan pemerintah untuk menghadapi berbagai tekanan yang dipengaruhi permasalahan global, namun dengan tetap menjaga kualitasnya dengan menjaga defisit tak lebih dari 3%.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs