Detik-Detik Pasukan Israel Siap Masuki Gaza, Keadaan Mencekam
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant mengatakan kepada pasukan di perbatasan Gaza bahwa mereka akan segera melihat daerah kantong Palestina dari dalam.
"Anda sekarang melihat Gaza dari kejauhan, Anda akan segera melihatnya dari dalam. Perintah akan datang," kata Gallant kepada tentara pada Kamis (19/10/2023), seperti dikutip Reuters.
Tak lama setelah pernyataan Gallant, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan video dirinya bersama pasukan di dekat perbatasan menjanjikan kemenangan.
Pernyataan keduanya menunjukkan perkiraan invasi darat Israel dengan tujuan memusnahkan kelompok Hamas Palestina mungkin sudah dekat.
Israel menggempur Gaza dengan lebih banyak serangan udara pada Kamis akibat serangan mendadak kelompok bersenjata Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 warga Israel.
Israel telah mengepung 2,3 juta penduduk Jalur Gaza dan membombardir daerah kantong tersebut, sehingga menewaskan ribuan orang dan menyebabkan lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.
Di utara Gaza, rekaman yang diperoleh Reuters dari kamp pengungsi Jabaliya menunjukkan warga menggali dengan tangan kosong di dalam bangunan yang rusak untuk membebaskan seorang anak laki-laki dan perempuan yang terperangkap di bawah batu. Mayat seorang pria juga ditarik keluar.
"Semua indikasinya menunjukkan keadaan terburuk akan terjadi," kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kepada wartawan di Amman.
Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat (AS) memperkirakan bahwa jumlah korban tewas akibat ledakan di rumah sakit "mungkin berada di kisaran 100 hingga 300," namun penilaian tersebut dapat berubah.
Sementara para pejabat Palestina mengatakan 471 orang tewas dalam ledakan di rumah sakit Al-Ahli al-Arabi pada Selasa malam. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan "puluhan" orang tewas.
Menurut pejabat kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 3.700 orang tewas dan lebih dari 12.000 orang terluka.
(luc/luc)