
Jangan Kaget, Bali & Lombok Simpan 'Harta Karun' Kelas Besar

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan potensi 'harta karun' khususnya gas bumi di wilayah Perairan Utara Bali dan Utara Lombok.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan terdapat penemuan gas raksasa dengan jumlah yang cukup besar.
"Kemudian di utara Bali dan utara Lombok itu juga gas juga. Dan boleh saya katakan, ya, kedua tempat itu potensinya tidak kecil. Tidak kecil dan mungkin tidak sedang. Jadi, kelas yang cukup besar," ujar Tutuka kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (17/10/2023).
Dia menyebutkan selain di perairan utara Bali dan Lombok, terdapat pula potensi sumber daya gas yang besar pada Blok Andaman II di Aceh. "Memang kita ini akhir-akhir ini penemuan itu banyak gas. Jadi, kita lihat di Andaman, blok II itu gas," tambahnya.
Namun begitu, Tutuka mengatakan untuk bisa mengeksplorasi potensi gas yang terbesar di Indonesia, diperlukan waktu yang tidak sebentar.
"Kalau untuk saat ini, ya belum, ya. Belum bisa dikatakan akan langsung berkontribusi. Kita perlu waktu, ya. Karena eksplorasi perlu waktu. Baru ini berapa tahun kemudian akan berkontribusi," tandasnya.
Sebelumnya, Tutuka juga pernah membeberkan potensi 'harta karun' gas di perarian utara Bali sebesar 4 triliun kaki kubik (TCF). potensi gas yang berada di perairan utara bali itu digadang-gadang hampir sama dengan yang ditemukan Eni di Blok North Ganal belakangan ini.
"Ya prospeknya istilahnya kalau kita itu ada kemungkinan bisa dan jumlah yang tidak kecil. Tidak sebesar Masela, tapi tidak kecil. Ya mungkin ukurannya sama kayak Andaman atau yang kemarin ditemukan ENI itu," kata Tutuka usai acara Penghargaan Keselamatan Migas tahun 2023 dikutip, Rabu (4/10/2023).
Menurut Tutuka perkiraan potensi yang ada di perairan utara Bali tersebut berasal dari studi lama yang dikerjakan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMG) Lemigas dan perusahaan migas asal Inggris yakni BP.
"Itu sebenarnya sudah studi lama, join study sebelumnya dengan Lemigas juga terus sama BP. Kalau menurut kami potensinya ya harus dibor juga, kan sekarang model seismik harus dibor, tapi kalau secara ilmiah berpotensi untuk bisa ada jebakan lah. Potensinya juga tidak kecil," kata dia.
Sebagaimana diketahui, BP belum lama ini menandatangani dua kontrak kerja sama (PSC) Wilayah Kerja (WK) atau blok minyak dan gas bumi (migas) yakni Blok Agung I dan Blok Agung II.
Blok Agung I mencakup wilayah seluas 6.656 km2 laut dalam lepas pantai Bali dan Jawa Timur, sedangkan Blok Agung II berlokasi di laut dalam lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur meliputi wilayah seluas 7.970 km2.
Wilayah ini belum tereksplorasi namun mempunyai potensi sumber daya gas yang potensial, dan dekat dengan wilayah dengan permintaan gas yang meningkat.
Seperti diketahui, ketertarikan BP terhadap sektor hulu migas di Indonesia masih cukup besar. Pasalnya, di saat BP melepas beberapa proyek migasnya di beberapa negara lain, perusahaan masih tetap bertahan di Indonesia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow, Ada Harta Karun Fantastis di Laut Bali, Segini Jumlahnya
