Internasional

Efek Perang Meluas, Israel Minta Warganya Tinggalkan Turki

luc, CNBC Indonesia
18 October 2023 09:10
Demonstran pro-Palestina protes di Konsulat Israel di Istanbul, Turki (18/10/2023). Ratusan warga Palestina tewas dalam ledakan di rumah sakit Al-Ahli di Gaza imas serangan udara Israel. (REUTERS/Dilara Senkaya)
Foto: Demonstran pro-Palestina protes di Konsulat Israel di Istanbul, Turki (18/10/2023). Ratusan warga Palestina tewas dalam ledakan di rumah sakit Al-Ahli di Gaza imas serangan udara Israel. (REUTERS/Dilara Senkaya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel menyarankan warganya untuk segera meninggalkan Turki dengan alasan meningkatnya ancaman serangan "teroris" seiring dengan kemarahan yang meluas atas serangan rudal mematikan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza.

Dewan Keamanan Nasional (NSC) meningkatkan kewaspadaan bagi mereka yang bepergian ke Turki ke tingkat tertinggi dalam sistem peringatan empat tingkatnya.

"Mengingat kejadian baru-baru ini, ada kekhawatiran atas meningkatnya motivasi para pelaku teroris dan penyerang tunggal untuk menargetkan warga Israel di berbagai negara di seluruh dunia," kata NSC dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media Israel, sebagaimana dikutip Russia Today, Rabu (18/10/2023).

NSC juga menaikkan tingkat risiko Maroko ke Level 2 "mengingat lanskap ancaman yang terus berkembang," dan menegaskan kembali seruan untuk menghindari perjalanan yang "tidak penting" ke negara-negara Arab dan negara-negara yang berbatasan dengan Iran, "khususnya menyoroti Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Azerbaijan."

Pemberitahuan itu dikeluarkan ketika ribuan orang berkumpul untuk melakukan protes di luar konsulat Israel di Istanbul, menyusul berita bahwa serangan rudal terhadap sebuah rumah sakit di Gaza yang dilaporkan telah menewaskan sekitar 500 warga Palestina. Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan bahwa beberapa pengunjuk rasa meluncurkan kembang api ke gedung konsulat, memanjat pagar, dan berusaha membakar gedung tersebut.

Meskipun para pejabat Palestina dengan cepat menyalahkan Israel atas serangan tersebut, IDF dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeklaim bahwa rumah sakit tersebut dihancurkan oleh roket yang ditembakkan oleh salah satu kelompok militan Palestina.

Yang jelas, serangan tersebut menuai kecaman luas di seluruh dunia Arab dan sekitarnya. Amman menanggapi tragedi tersebut dengan tiba-tiba membatalkan pertemuan puncak yang melibatkan para pemimpin AS, Yordania, Mesir, dan Otoritas Palestina, yang direncanakan berlangsung pada Rabu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rumah Sakit Gaza Dirudal, Turki 3 Hari Berkabung Nasional

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular