Internasional

Rumah Sakit Gaza Dirudal, Begini Respons AS hingga Liga Arab

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 18/10/2023 07:40 WIB
Foto: Ratusan orang dilaporkan tewas dalam ledakan besar di sebuah rumah sakit yang ramai di Kota Gaza. (REUTERS/Mohammed Al-Masri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya 500 orang dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza pada Selasa (17/10/2023). Ini menjadi insiden paling mematikan sejak negara tersebut melancarkan pembalasan atas serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu.

Namun, militer Israel membantah bertanggung jawab atas pengeboman tersebut. Mereka mengatakan bahwa intelijen militer menunjukkan rumah sakit terkena serangan roket yang gagal oleh kelompok Islam Palestina di wilayah tersebut.

Berikut sejumlah reaksi dari berbagai pihak di dunia atas insiden serangan tersebut, seperti dikutip CNBC Indonesia dari berbagai sumber.


Palestina

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam serangan udara itu sebagai tindakan "genosida" dan "bencana kemanusiaan", seperti dilaporkan Al Jazeera.

Akibat insiden tersebut, Abbas juga telah menarik diri dari pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang dijadwalkan tiba di wilayah tersebut pada Rabu (18/10/2023).

Yordania

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk keras serangan Israel dan menekankan perlunya perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina, serta diakhirinya pertempuran.

Raja Abdullah II mengatakan pemboman Israel terhadap rumah sakit Gaza adalah "pembantaian" dan "kejahatan perang" yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Mesir

Pemerintah Mesir telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan tersebut "dengan tegas". Negara ini juga menyerukan komunitas internasional untuk turun tangan dan mencegah pelanggaran lebih lanjut.

Qatar

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan serangan itu menandai eskalasi konflik yang semakin berbahaya.

"Perluasan serangan Israel di Jalur Gaza hingga mencakup rumah sakit, sekolah, dan pusat populasi lainnya merupakan eskalasi yang berbahaya," bunyi pernyataan itu.

Suriah

"Suriah menganggap negara-negara Barat bertanggung jawab terutama Amerika Serikat, atas pembantaian ini dan lainnya, karena mereka adalah mitra entitas Zionis dalam semua operasi terorganisir yang dirancang untuk membunuh warga Palestina," kata presidensi negara tersebut.

Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam serangan itu dalam sebuah pernyataan di media sosial.

"Penghancuran terhadap rumah sakit yang menampung perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa adalah contoh terbaru serangan Israel yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang paling mendasar," katanya.

"Saya mengajak seluruh umat manusia untuk mengambil tindakan guna menghentikan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza."

Kanada

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk serangan itu dan menekankan pentingnya mematuhi hukum perang.

"Berita yang keluar dari Gaza sangat mengerikan dan benar-benar tidak dapat diterima... hukum internasional harus dihormati dalam hal ini dan dalam semua kasus. Ada aturan seputar perang dan memukul rumah sakit tidak dapat diterima," kata Trudeau kepada wartawan.

Iran

Kementerian luar negeri Iran mengecam serangan udara itu sebagai serangan terhadap "orang-orang yang tidak bersenjata dan tidak berdaya".

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

"WHO mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab", direktur jenderal badan kesehatan PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di platform media sosial X. Ia menambahkan bahwa laporan awal menunjukkan "ratusan kematian dan cedera".

"Kami menyerukan perlindungan segera terhadap warga sipil dan layanan kesehatan, dan agar perintah evakuasi dibatalkan."

Liga Arab

Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan bahwa para pemimpin internasional harus "segera menghentikan tragedi ini" sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

"Pikiran jahat apa yang dengan sengaja membombardir rumah sakit dan penghuninya yang tidak berdaya?" tulisnya dalam postingan media sosial. "Mekanisme Arab akan mendokumentasikan kejahatan perang ini dan para penjahat tidak akan lolos dari tindakan mereka."

Hamas

"Pembantaian di rumah sakit ini menegaskan kebrutalan musuh dan besarnya rasa kekalahannya," kata pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyehi seraya menambahkan bahwa serangan itu akan menjadi titik balik baru konflik, seperti dilaporkan Reuters.

Israel

"Seluruh dunia harus tahu: Yang menyerang rumah sakit di Gaza adalah teroris biadab di Gaza, dan bukan IDF. Mereka yang secara brutal membunuh anak-anak kita juga membunuh anak-anak mereka sendiri," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sementara Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan "analisis sistem operasional IDF menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh teroris di Gaza, yang melintas di dekat rumah sakit Al Ahli di Gaza pada saat serangan tersebut terjadi."

"Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang menghantam rumah sakit di Gaza," katanya.

Amerika Serikat (AS)

"Saya marah dan sangat sedih atas ledakan di rumah sakit Arab Al-Ahli di Gaza, dan banyaknya korban jiwa yang diakibatkannya," kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan saat dia hendak melakukan kunjungan ke Israel, seperti dikutip AFP.

Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu "segera setelah mendengar berita ini."

Dia menambahkan bahwa dia telah "mengarahkan tim keamanan nasional saya untuk terus mengumpulkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi."

"Amerika Serikat dengan tegas mendukung perlindungan kehidupan warga sipil selama konflik dan kami berduka atas para pasien, staf medis, dan orang tak berdosa lainnya yang tewas atau terluka dalam tragedi ini," kata Biden.

PBB

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres merasa "ngeri" dengan serangan mematikan di sebuah rumah sakit di Gaza.

"Hati saya bersama keluarga para korban. Rumah sakit dan tenaga medis dilindungi berdasarkan hukum kemanusiaan internasional," kata Guterres dalam pesannya di X, sebelumnya Twitter.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan tak lama kemudian oleh juru bicaranya, Guterres juga mengutuk serangan terhadap sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Gaza yang menewaskan enam orang.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Operasi Darat & Udara Israel Tewaskan 30 Orang di Gaza