Waduh! Perang Israel-Hamas Bisa Bikin Harga BBM Naik

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
16 October 2023 17:18
A Palestinian woman looks on as she walks on a debris-strewn street near the Watan Tower, which was destroyed in Israeli strikes, in Gaza City October 8, 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan perang Palestina dan Israel yang terus berlanjut dikhawatirkan akan berpengaruh pada pasokan minyak mentah global. Terlebih apabila negara besar seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, hingga Iran ikut terlibat.

Hal ini kemudian bisa berimbas pada harga minyak dunia dan berlanjut ke  harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional.

"Masalahnya itu di logistik ya, logistik dan asuransi. Kalau di sana agak jauh kan ya, kalau dia terganggu di sana ya bisa naik. Tapi emang sekarang naik kan belum banget, tapi kalau nanti AS udah masuk, itu baru mulai naik. Kalau Iran sudah masuk, Saudi masuk, ya berdampak bisa besar. Tapi sekarang ya masih gak tahu larinya kemana," kata Tutuka di Gedung Kementerian ESDM, Senin (16/10/2023).

Oleh sebab itu, pemerintah juga telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi dalam merespon perang yang belum diketahui kapan berakhirnya tersebut. Sehingga, diharapkan tidak berimbas pada penyediaan BBM nasional.

Misalnya dengan mencari sumber pasokan minyak mentah dari beberapa negara lain. Mengingat, pasokan minyak mentah RI selama ini terbesar berasal dari Arab Saudi dan Nigeria.

"Banyak sih yang lain ada, tapi sebagian besar dari Saudi dan Nigeria. Ya kita buka ya yang ada kita just, kalau ada masalah ini kita ambil dari mana dan sebagainya, tapi pasokan energi harus terpenuhi, energy priority harus terpenuhi dan dapat terjangkau oleh masyarakat, affordability," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga sempat menyinggung soal potensi naiknya harga minyak mentah dunia yang bakal berimbas BBM Nasional. Hal tersebut seiring kekhawatiran gangguan pasokan global karena berlarutnya konflik antara kelompok Hamas Palestina dengan Israel.

Jokowi membeberkan, tantangan yang akan dihadapi calon pemimpin selanjutnya akan semakin komplek. Pasalnya, belum usai konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada krisis pangan, kini dunia dihantui kekhawatiran melonjaknya harga energi imbas perang Palestina-Israel.

"Harga pangan itu menjadi naik gara-gara perang di Ukraina. Ini nanti harga energi bisa naik gara-gara perang Palestina dan Israel," kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo beberapa hari lalu.

Menurut Jokowi naiknya harga komoditas energi global tentunya bakal berdampak pada penyesuaian harga produk BBM dalam negeri, baik itu non subsidi seperti Pertamax dan BBM subsidi seperti Pertalite.

"Harga energi itu artinya bensin Pertamax, Pertalite. Saya tidak ingin nakut-nakutin tapi bisa kejadian kalau perang gak selesai pasti harga BBM global pasti akan naik," katanya.

Selain harga energi, Jokowi juga mengingatkan adanya ancaman baru seperti perubahan iklim yang sudah nyata dan dirasakan semua negara di dunia termasuk Indonesia. Misalnya seperti fenomena El Nino atau kemarau berkepanjangan.

"Kemarin kira-kira baru 3-4 bulan panas begitu menyengat di seluruh dunia sebagian besar kena termasuk kita kena El Nino. Bukan hanya panas saja tapi itu mempengaruhi produksi pangan kita," ujarnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular