Bukan Fasilitas Rumah! Ini Kado Pensiun Negara ke Gus Dur

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
15 October 2023 20:00
Former Indonesian President Abdurrahman Wahid, second right, sister of President Megawati Sukarnoputri, Rachmawati, second left, chairman of Freedom Party Adi Sasono, left, hold hands with other political parties reprepsentatives after their meeting in Jakarta, Indonesia, Saturday, April 10, 2004. Led by Wahid's National Awakening Party, 19 parties are demanding a vote recount after complaining that their representatives were not allowed to witness the counting of the votes, a move that could delay theannouncement of  parliamentary ballots final tally. (AP Photo/Tatan Syuflana)
Foto: ASSOCIATED PRESS/TATAN SYUFLANA

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengakhiri masa jabatannya tahun 2024 mendatang. Ia akan minggir dari kursi orang nomor satu setelah menduduki jabatan itu selama 10 tahun atau dua periode.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah membocorkan rencananya setelah tak jadi presiden, yakni menikmati masa pensiun di kota asalnya Solo. "Saya mau pensiun, pulang ke Solo," kata Jokowi di sela acara HUT TNI di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis, (5/10/2023).

Sebagaimana presiden sebelumnya, Jokowi akan mendapatkan hadiah dari negara berupa rumah untuk ditinggali ketika pensiun. Jokowi sudah memilih untuk dibangunkan rumah di Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Proses pembangunan rumah di lahan seluas 3 ribu meter persegi itu saat ini tengah berjalan.

Hadiah berupa rumah untuk presiden dan wakil presiden diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014. PP itu mengatur tentang pengadaan dan standar rumah bagi mantan presiden dan wakil presiden. Aturan ini juga mengatur secara rinci mengenai spesifikasi hingga anggaran untuk membangun rumah bagi sang presiden yang ingin beristirahat dengan mempertimbangkan faktor kenyamanan dan keamanan.

Gus DurFoto: Ist
Gus Dur

Meskipun ada peraturan pemberian hadiah rumah untuk presiden dari negara, tak semua Presiden RI setuju untuk menerimanya. Presiden RI ke-4 Gus Dur lebih memilih untuk mengambil 'mentahnya' dari hadiah rumah.

"Gus Dur lebih memilih mengambil uang daripada rumah," ungkap Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa di Istana Negara pada tahun 2008, seperti dikutip Minggu (13/10/2023).

Meskipun begitu, pemerintah tetap memberikan lahan seluas 2.000 meter persegi di Mega Kuningan. Hal ini diungkapkan putri kedua Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid detikX.

Sejak diberikan, lahan tersebut tak pernah dibangun rumah. Sebab, Gus Dur tetap memutuskan tinggal di Ciganjur hingga akhir hayatnya pada 30 Desember 2009. Bahkan, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu dari awal berniat menjual lahan tanah pemberian dari negara tersebut.

Yenny lupa kapan persisnya tanah untuk Gus Dur itu dijual karena yang diminta mengurusi adalah kakak dan adiknya. Yang jelas, uang hasil penjualan lahan tersebut akan digunakan untuk mendanai pembangunan Pusat Studi Islam Asia Tenggara di Ciganjur, seperti yang telah dicita-citakan oleh Gus Dur.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kerusuhan Mei 1998: Cerita Prabowo Jadi Tukang Pijat Gus Dur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular