Siapa yang Bayar Utang KA Cepat Whoosh? Ini Kata Wamen BUMN

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
15 October 2023 16:30
Suasana uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (CNBC Indonesia/Suhendra)
Foto: Suasana uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) membeberkan bahwa pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bukan ditanggung oleh kucuran dana APBN. Melainkan, utang itu akan ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Tiko meminta masyarakat untuk tidak cemas atas pembayaran utang yang dikhawatirkan akan dibebankan ke masyarakat.

"Sumber pembayaran juga dari tiket, bukan ditanggung rakyat Indonesia, itu juga jadi utang KAI, yang perusahaan sehat. Kalau dibilang ditanggung masyarakat Indonesia narasi keliru," ujarnya, dikutip Minggu (15/10/2023).

Tiko juga mengatakan, kesepakatan besaran bunga pinjaman utang atas pembengkakan biaya atau cost overrun proyek KCJB tersebut ditargetkan pakan depan. Saat ini, pihaknya masih melakukan negosiasi.

Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)Foto: Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)
Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)

Seperti diketahui, awalnya proyek KCJB akan menelan biaya sebesar US$ 6,07 miliar. Indonesia mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CBD) untuk proyek tersebut sekitar 75%. Namun, dalam perjalanannya biaya proyek tersebut membengkak (cost overrun) sebesar US$ 1,2 miliar.

Namun, beban cost overrun itu dibagi dua antara China dan Indonesia. Indonesia harus membayar sekitar US$ 720 juta dan mendapat pinjaman dari CBD untuk membayar cost overrun sebesar US$ 550 juta dengan bunga 3,4% dan tenor 30 tahun.

Saat ini Indonesia telah berhasil bernegosiasi terkait besaran bunga pinjaman itu sekitar 3,6% sampai 3,7%.

"Minggu depan harusnya diberesin sekalian kami mau inagurasi yang pas BRI di China, sekalian," kata Tiko.

Tiko menambahkan, kesepakatan tersebut rencananya akan dibarengi oleh peresmian secara hybrid antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mundur Sehari, Jokowi Resmikan Kereta Cepat Whoosh 2 Oktober

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular