Jokowi Kasih Peringatan, Malapetaka di Depan Mata

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Sabtu, 14/10/2023 19:30 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo didampingi Kepala Bapanas/Plt. Menteri Pertanian saat meninjau panen di padi di Subang, Minggu (8/10/2023). (Dok: Humas Bapanas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perubahan iklim menjadi salah satu petaka besar bumi yang terus mendapat sorotan Presiden Joko Widodo. Ia pun kerap mengingatkan masyarakat untuk bahu membahu mengatasi masalah perubahan iklim.

Sebab, Jokowi menekankan, dampak perubahan iklim tersebut kini sudah semakin dirasakan seluruh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Ditandai dengan cuaca yang kian memanas, menyebabkan kekeringan berkepanjangan.


"Hati-hati, hati-hati, ancaman perubahan iklim sudah nyata dan sudah kita rasakan dan dirasakan semua negara di dunia," ungkap Jokowi dalam Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, dikutip Sabtu (14/10/2023)

"Suhu bumi semakin panas, cuaca juga semakin panas, kekeringan ada di mana-mana bukan hanya di Indonesia saja," tegasnya.

Permasalahan perubahan iklim ini menurut Jokowi juga terbukti telah mengakibatkan munculnya berbagai macam krisis, salah satunya pangan. Banyak negara kini kesulitan mendapatkan bahan pangan, baik dari produksi dalam negeri maupun impor.

"Akhirnya ada krisis pangan, beberapa negara kekurangan pangan baik itu gandum, beras," ujar Kepala Negara.

Jokowi mengakui, ersoalan krisis pangan pun kini semakin rumit karena belasan negara memilih untuk menahan ekspor, khususnya beras. Mereka berusaha melindungi pasokan di dalam negerinya masing-masing.

"Yang biasanya negara-negara itu mengekspor berasnya 19 negara sekarang sudah setop ngerem ekspornya, tidak diekspor lagi sehingga banyak negara yang harga berasnya naik termasuk di Indonesia sedikit naik," ungkap Jokowi.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bupati Bulungan Ungkap Nasib Proyek Industri Warisan Jokowi