Soal Harga Beras Mahal, Jokowi: Petani Senang, Konsumen Gak

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 October 2023 16:20
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah pada Kamis (9/7/20220). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Laily Rachev)
Foto: Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah pada Kamis (9/7/20220). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Laily Rachev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengecek langsung dampak super El Nino terhadap kegiatan produksi beras di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023). Menurutnya produksi padi masih cukup baik.

"Di Indramayu saya kira karena ini irigasi teknisnya masih sangat bagus. Jadi saya tadi nanyakan ke petani 1 hektare bisa 8 sampai 9 ton. rata-rata 8,6 ton per hektar," ungkap Jokowi saat memberikan keterangan pers.

Selain itu, menurut Jokowi harga jual gabah pun tergolong tinggi yang bisa mencapai Rp 7.300 per kilogram atau di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sudah diatur. Hal ini mkata Jokowi membawa kabar baik bagi para petani.

Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengecek sawah yang mulai masuk musim tanam di Karawang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky)Foto: Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengecek sawah yang mulai masuk musim tanam di Karawang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky)
Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengecek sawah yang mulai masuk musim tanam di Karawang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky)

"Harga gabahnya sekarang senang semua petani, Rp 7.300, Rp 7.400, Rp 7.200 ya semua petani senang tapi ada yang enggak senang konsumennya," imbuhnya.

Oleh karena itu, guna menurunkan dan menjaga kestabilan harga beras, Jokowi menyebut bahwa pemerintah akan terus menambah cadangan beras yang ada di Bulog meski saat ini sudah terdapat 1,7 juta ton. Salah satunya dengan menambah impor beras dan memaksimalkan produksi dalam negeri sehingga beras-beras tersebut bisa digelontorkan ke pasar.

"Cadangan di Bulog 1,7 (juta ton) dan akan datang lagi kira-kira 500, 600 ribu ton. Artinya cadangan pangan kita kondisinya aman, tapi memang kita tetap butuh beras ini juga untuk masuk ke pasar agar harga bisa turun sedikit demi sedikit," ucap Jokowi.


(emy/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Petaka Beras di RI Berlanjut, Harga Gabah Petani Meledak 60%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular