Sri Mulyani Pimpin Menkeu Sedunia Bahas Malapetaka Bumi

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
12 October 2023 11:45
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/Smindrawati)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/Smindrawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan ke-10 koalisi para menteri keuangan di seluruh dunia untuk menanggulangi perubahan iklim dunia atau Coalition of Finance Ministers for Climate Action. Pertemuan itu, dia pimpin bersama Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Belanda Sigrid Kaag.

Pertemuan ke-10 yang digelar di Marrakech, Maroko, pada 11 Oktober 2023 itu dihadari oleh 91 negara anggota koalisi dan 26 institusi mitra. Mereka pun telah merilis pernyataan bersama perdana yang menggaris bawahi komitmen untuk menangani permasalahan iklim, mengembangkan taksonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta melakukan penilaian risiko keuangan terkait perubahan iklim.

"Permasalahan iklim menjadi makin penting seiring berjalannya waktu. Melihat urgensi ini, kami para Menteri Keuangan sedunia berkomitmen untuk menanganinya dengan serius, karena permasalahan iklim merupakan permasalahan bersama-permasalahan dunia," kata Sri Mulyani dikutip dari akun instagramnya @smindrawati, Kamis (12/10/2023).

Sri Mulyani menceritakan, pada pertemuan itu, terdapat beberapa topik utama yang dibahas, pertama ialah terkait keberlanjutan lingkungan dan ekonomi. Dalam topik ini, mengemuka komitmen negara-negara anggota menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekonominya.

"Keuangan transisi disepakati menjadi salah satu cara menyeimbangkan keduanya," ucap Sri Mulyani.

Topik kedua terkait peran pemerintah. Di dalam dibahas tentang peran Pemerintah yang harus menjadi penggerak utama dari beragam upaya keberlanjutan baik melalui reformasi kebijakan perpajakan, pembentukan komite-komite terkait, serta penerbitan obligasi hijau.

Topik ketiga tentang inovasi dan pengukuran. Di dalamnya dibahas kehaeysan negara-negara mengadopsi pendekatan yang inovatif serta memiliki metode pengukuran yang terukur untuk memastikan tujuan-tujuan berkelanjutan tercapai.

Topik keempat mengenai kolaborasi. Menurut Sri Mulyani, kolaborasi menjadi sangat penting baik dalam lingkup domestik maupun global. Institusi global memiliki peran penting dalam mengoordinasikan serta mengharmonisasikan upaya-upaya penanggulangan pemburukan masalah iklim.

"Saya sangat kagum dengan pertemuan ini. Pembicaraan yang terjadi menjadi bukti betapa besarnya potensi yang kita miliki bila kita terus berkolaborasi dan berinovasi dalam menghadapi perubahan iklim," ucap Sri Mulyani.

Seluruh pembahasan ini kata dia akan dibahas lebih lanjut ketika Finance Day pada COP28 yang akan diselenggarakan di Dubai, pada Desember 2023. COP28 ini, kata Sri Mulyani, akan menjadi tonggak penting dalam sejarah yang berperan sebagai landasan upaya-upaya aksi iklim kolektif dunia.

"Kami sepakat untuk terus mengedepankan kebijakan-kebijakan ketahanan iklim, investasi berkelanjutan, serta kebijakan fiskal yang akan terus melindungi bumi kita. Kini dan nanti..!" tegas mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba di G20, Sri Mulyani Ngobrol Santai dengan 2 Sosok Penting Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular