Lakukan 5 Strategi Ini, RI Bisa Melesat Jadi Negara Maju

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Rabu, 11/10/2023 18:20 WIB
Foto: Enrico Tanuwidjaja Senior Ecomomic UOB dalam acara Gateway to ASEAN Confrence di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (11/10/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Head of Economic and Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja meyakini Indonesia memiliki potensi untuk berkembang menjadi negara maju. Namun, dia mengatakan Indonesia perlu melakukan 5 strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

"Dalam melakukan reformasi paling sedikit butuh 5 strategi," kata Enrico di sela-sela acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, ASEAN Forging Ahead di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu, (11/10/2023).

Strategi pertama, kata dia, adalah transisi ke energi yang ramah lingkungan. Dia berkata Indonesia memiliki potensi tambang dan manufaktur yang luar biasa. Untuk bisa memanfaatkan potensi itu, kata dia, dibutuhkan energi yang banyak. "Tapi yang lebih baru terbarukan dan ramah lingkungan," kata dia.


Kedua, Enrico mengatakan Indonesia perlu melanjutkan strategi hilirisasi. Kebijakan hilirisasi sering digaungkan Presiden Joko Widodo untuk memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan bumi Indonesia. "Hilirisasi juga butuh energi," tuturnya.

Enrico melanjutkan Indonesia juga perlu mengoptimalkan pembangunan infrastruktur yang sudah ada. Menurut dia, keberadaan infrastruktur seperti jalan, bandara dan pelabuhan berperan dalam mendistribusikan kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Dengan mudahnya akses, pemerintah telah menekan inflasi. "Kita bisa menyeimbangkan daerah surplus pangan untuk bisa diekspor ke wilayah yang defisit," kata dia.

Dia melanjutkan strategi keempat yang perlu dilakukan adalah transformasi digital, terutama membangun ekosistem pembayaran. Dia bilang semakin mudah pembayaran dilakukan, maka uang yang berputar akan semakin cepat. "Sistem pembayaran itu akan semakin meningkatkan Produk Domestik Bruto kita," katanya.

Terakhir, Enrico mengatakan Indonesia perlu melanjutkan rencana memindahkan ibu kota. Dia bilang pemindahan ibu kota akan berdampak pada pemerataan pembangunan. Selain itu, pemindahan ibu kota menjadi aksi simbolik bahwa negara ini tengah bergerak ke arah yang lebih maju.

Enrico mengatakan 5 strategi itu tentu tidak akan mudah dijalankan. Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, misalnya untuk transisi energi. Indonesia, kata dia, saat ini masih bergantung pada energi fosil, khususnya batu bara. Dia bilang melakukan perubahan sumber energi ini tidak murah, maka itu dibutuhkan kesungguhan dan waktu yang tidak sebentar untuk melakukannya.

"Dibutuhkan sinergi pemerintah supaya kita bisa mencapai ekonomi madani dengan pertumbuhan 7% atau di atasnya menjelang 2045," tuturnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Proyek Hilirisasi Triliunan, Rakyat Dapat Apa?