Internasional

IMF Bawa Kabar Gak Enak Buat China, Ada Apa Lagi?

sef, CNBC Indonesia
10 October 2023 15:57
FILE PHOTO: The headquarters building of Anbang Insurance Group is pictured in Beijing, China, August 25, 2016. REUTERS/Jason Lee/File Photo
Foto: China (REUTERS/Jason Lee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) membawa kabar buruk untuk China. Badan itu memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun 2023 menjadi 5,0% dari 5,2%.

IMF juga memangkas perkiraan tahun 2024 menjadi 4,2% dari 4,5%. Krisis properti yang belum pernah terjadi sebelumnya diyakini menghambat aktivitas ekonomi dan membebani kepercayaan rumah tangga.

"Momentum pertumbuhan China memudar menyusul lonjakan pembukaan kembali perekonomian akibat pandemi Covid-19 pada awal tahun 2023," muat IMF dalam laporan World Economic Outlook, dikutip AFP, Selasa (10/10/2023).

"Indikator-indikator berfrekuensi tinggi menunjukkan pelemahan lebih lanjut karena krisis sektor properti di negara ini menjadi faktor utama yang menghambat pertumbuhan," tambahnya.

Meski demikian, hal ini sesuai dengan target Beijing sendiri. Negeri Xi Jinping sebelumnya memang menargetkan pertumbuhan 5,0%.

Sebelumnya di 2022, perekonomian China hanya bertumbuh sebesar 3,0%. Ini jauh di bawah target resmi sebesar 5,5% karena terhambat oleh kebijakan ketat terkait penanganan Covid-19.

Sektor real estat utama di negara ini umumnya menyumbang sekitar seperempat dari PDB. Namun industri ini telah berpindah dari satu krisis ke krisis lainnya dalam beberapa tahun terakhir, dengan perusahaan-perusahaan besar yang lumpuh karena tumpukan utang.

Perlu diketahui, Selasa ini, raksasa properti Country Garden, mengatakan tak akan mampu memenuhi kewajiban pembayaran luar negeri tepat waktu karena perusahaan tersebut tertatih-tatih menuju potensi gagal bayar. Di sisi lain, raksasa properti China lain Evergrande, yang memiliki utang lebih dari US$300 miliar, berada di ambang kebangkrutan sementara bosnya menghadapi penyelidikan kriminal.

"Hal ini melemahkan kepercayaan pembeli rumah dan memperpanjang penurunan sektor properti," laporan IMF memperingatkan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! RI Diramal Sukses Lewati China & AS Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular