Bangkit Lagi! Ribuan Pengusaha Ini Happy Sambut Pilpres 2024

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 October 2023 11:50
Pekerja menyelesaikan pembuatan alat peraga kampanye di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pekerja menyelesaikan pembuatan alat peraga kampanye di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri percetakan dan penerbitan sangat mendapat berkah dari adanya pesta politik 5 tahunan, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) pasca pandemi. Kini banyak penerbit dan percetakan yang semula mati suri kini sudah mulai bangkit lagi.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Komunikasi Informasi Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Amrih Sahri mengungkapkan bahwa hal itu tak lepas dari mulai dinyalakannya mesin-mesin politik sehingga mencetak produk penerbitan seperti spanduk, poster hingga baliho di berbagai tempat.

"Industri cetak di saat Covid benar-benar ibaratnya roboh, kami industri percetakan, hampir 30% aja yang masih kuat. Ada 70% nyaris-nyaris tidak, berat sekali. Namun belakangan ini perkembangan industri cetak mulai meningkat, apalagi mulai akhir tahun ini, 2024 ada pemilu dan pilkada serentak, rejeki bagi kami orang percetakan, jadi penyemangat," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/10/23).

Jumlah percetakan dari anggotanya saja sudah mencapai ribuan, jika ditambah dengan percetakan yang tidak masuk ke dalam anggota maka jumlah percetakan yang sempat mati suri jauh lebih banyak lagi.

"Dari seluruhnya 2000-an percetakan, 1400 sempet tutup, nggak ada order masalahnya. Kalau percetakan kan nunggu order, sedangkan pengusaha kecil menengah nggak bisa, akhirnya nggak order, tapi sekarang mulai geliat lagi," sebut Amrih.

Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dijalankan berbarengan dengan Pemilu Presiden serta DPR/DPRD juga membuat momentum saat ini sangat penting. Saat ini, sudah terlihat kebangkitannya.

"Sudah mulai kembali naik hampir 40-50% geliatnya," ujar Amrih.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Modal Jadi Capres di Indonesia Minimal Rp 5 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular