Transmisi Jawa-Sumatera Diprioritaskan Dapat Pendanaan JETP

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
10 October 2023 10:35
PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah 1( UIP JBT 1 ) terus kebut pembangunan konstruksi pembangkit listrik dan jaringan transmisi di Regional Jawa Bagian Tengah (Jawa Barat, Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta). 

Salah satunya ditunjukkan dengan progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2 x 55 MW yang saat ini sudah mencapai 73,18 %. 

Terletak di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. PLTA Jatigede telah berhasil menyelesaikan pekerjaan Top Heading Excavation (penggalian saluran air di headrace tunnel) sepanjang 2.218,73 m telah berhasil tembus pada oktober 2019. Hal ini merupakan salah satu miles stone penting dalam progres pengerjaan PLTA. 

PLN UIP JBT I terus berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan proyek pembangkit listrik, khususnya pembangunan PLTA sebagai upaya peningkatan bauran energi baru terbarukan. PLTA Jatigede 2 x 55 MW akan jadi produk pertama dari PLN UIP JBT I yang ditargetkan selesai pada tahun 2020 dan dapat mendukung upaya pemerintah mencapai rasio elekstrifikasi 100% pada tahun 2020.

Headrace Tunnel berfungsi sebagai terowongan penghubung penampungan air dengan penstock, juga terhubung dengan power station. Lewat terowongan ini, air tampungan waduk Jatigede mengalir menuju penstock dan seterusnya memutar turbin pembangkit listrik. 

Target penyelesaian pekerjaan dalam waktu dekat untuk PLTA Jatigede yakni pelapisan dinding terowongan menggunakan beton. 

Sejak pembangunannya, hingga 2019, PLTA Jatigede berhasil menyerap tenaga kerja hingga 980 orang, dan jumlah ini akan terus bertambah seiring makin banyaknya pekerjaan dan target selesai. 

Diharapkan nantinya PLTA jatigede mampu meningkatkan kapasitas dan keandalan pasokan energi listrik di daerah Jawa Barat dan sekitarnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2 x 55 MW (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengungkapkan bahwa proyek jaringan listrik yang akan menyambungkan energi baru terbarukan (EBT) dari Jawa - Sumatera semestinya mendapatkan prioritas pada pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP).

Hal itu seperti yang dikatakan oleh Executive Vice President Energy Transition and Sustainability PLN, Kamia Handayani. Dia menyebutkan bahwa proyek transmisi Jawa-Sumatera diprioritaskan untuk dimasukkan dalam draft dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) JETP.

Walaupun diprioritaskan untuk mendapatkan pendanaan JETP, Kamia menyebutkan pihaknya tetap membuka opsi pendanaan lain dengan biaya dana yang paling rendah untuk bisa membuat proyek tersebut ekonomis.

"Kalau yang JETP itu kan CIPP nya masih draft jadi ini belum dipastikan. Tapi kalau dari PLN, kita teman-teman dari financing itu membuka ke semua opsi, nanti kita akan memilih financing dengan cost of fund yang paling rendah, yang termurah yang kita pilih. Jadi belum tentu JETP," jelasnya di sela pembukaan acara Renewable Energy and Climate Summit Indonesia-the Netherlands, Jakarta, dikutip Selasa (10/10/2023).

Kamia mengatakan proyek transmisi Jawa-Sumatera tersebut membutuhkan dana yang besar yakni setidaknya US$ 2,9 miliar atau setara Rp 45,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.682 per US$).

Ditambah, Kamia membeberkan bahwa proyek tersebut direncanakan akan beroperasi atau COD di tahun 2029 mendatang. "Yang khusus (transmisi) Jawa-Sumatra itu kalau nggak salah sekitar US$ 2,9 billion," bebernya. "Rencananya COD-nya 2029," tambahnya.

Dengan begitu, dia mengungkapkan bahwa proyek transmisi tersebut sudah mulai dikerjakan sedari sekarang dengan penguatan di masing-masing wilayah untuk membangun interkoneksi tersebut.

"Sekarang kan selain interkoneksinya ada penguatan di masing-masing Pulau-nya," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebelum Suntik Mati PLTU, Pemerintah Mau Benahi Urusan Ini Dulu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular