Lawan Hamas, Israel Siapkan Perang Panjang

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang antara Hamas dan Israel berpotensi berlangsung dalam waktu panjang. Hal itu seiring dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menegaskan tidak akan berhenti hingga tujuannya tercapai.
Pasukan Israel terus diterjunkan untuk bertempur dalam baku tembak antarrumah, menghindari tembakan roket, dan menyerang kota-kota Gaza dari udara sebagai pembalasan atas serangan mendadak Hamas pada Sabtu (7/10/2023). Serangan itu oleh para pejabat digambarkan sebagai serangan terburuk terhadap Israel. Israel dalam beberapa dekade.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan warga Israel untuk bersiap menghadapi hari-hari mendatang.
"Kami memulai perang yang panjang dan sulit yang dipaksakan kepada kami oleh serangan mematikan Hamas," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir The New York Times.
Dia menambahkan bahwa militer Israel telah "memulai fase ofensif, yang tidak akan berlanjut tanpa batasan atau jeda sampai tujuan tercapai."
Tank-tank Israel terlihat melintasi lahan pertanian di beberapa bagian Israel selatan, menuju ke selatan menuju Gaza, dan militer memerintahkan evakuasi warga sipil dari 24 desa dekat perbatasan Gaza, yang mungkin merupakan awal dari serangan darat.
Pesawat-pesawat tempur Israel juga menyerang kota-kota Gaza sebagai respons atas serangan pada hari Sabtu, di mana para militan menyusup ke lebih dari 20 kota dan pangkalan militer Israel.
Adapun hingga Senin (9/10/2023), jumlah korban diperkirakan telah lebih dari 1.500 orang. Media Israel mengatakan bahwa jumlah korban tewas di pihak Israel telah meningkat menjadi 900 orang. Adapun menurut otoritas kesehatan Gaza, korban tewas di pihak Palestina telah mencapai 687 orang.
Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengeklaim pada Senin bahwa pemboman Israel telah menewaskan "empat tawanan musuh dan para penculiknya".
Kemudian, dia mengatakan Hamas akan membunuh seorang tawanan sipil Israel sebagai imbalan atas pengeboman baru Israel terhadap rumah-rumah warga sipil "tanpa peringatan sebelumnya".
Dalam pernyataan audio, Ubaida mengatakan telah terjadi serangan hebat oleh Israel terhadap wilayah sipil di Gaza di mana apartemen-apartemen dihancurkan.
"Kami telah memutuskan untuk mengakhiri hal ini dan mulai sekarang, dan kami menyatakan bahwa setiap penargetan terhadap warga kami di rumah mereka tanpa peringatan sebelumnya akan berakibat pada eksekusi salah satu sandera warga sipil yang kami tahan," katanya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menhan Israel Bocorkan Rencana Terbaru di Gaza, Sebut Pengganti Hamas
