
500 Ribu Unit Rice Cooker Gratis Bakal Dibagikan Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membagikan 500.000-an unit Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) atau rice cooker kepada masyarakat. Program pemberian AML sendiri bakal dimulai pada tahun ini.
Hal tersebut menyusul terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga dan Petunjuk Teknis Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 548.K/TL.04/DJL.3/2023.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menyampaikan program pemberian AML di tahun 2023 merupakan insentif kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu. Program ini juga bertujuan untuk menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan.
"Selain itu program ini bertujuan mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih," ujar Jisman berdasarkan keterangan tertulis, Senin (9/10/2023).
Lebih lanjut, Jisman membeberkan program penyediaan AML sebanyak 500.000 unit pada tahun 2023 di seluruh Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh atau setara dengan kapasitas pembangkitan 20 MW. Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3kg.
"Program ini akan bermanfaat kepada pelanggan yang dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang sebelumnya menggunakan LPG. Untuk Pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor LPG 3kg yang digunakan untuk memasak. Bagi PLN program ini dapat meningkatkan penjualan listrik," kata Jisman.
Adapun, target rumah tangga penerima AML adalah pelanggan PLN atau PLN Batam berdaya 450 VA s.d. 1.300 VA yang berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala, rumah tangga tersebut tidak memiliki AML.
"Alat memasak listrik ini harus memiliki kandungan dalam negeri yang dibuktikan dengan sertifikat TKDN, sesuai Standar Nasional Indonesia, dan memiliki label hemat energi. Spesifikasi AML yang akan didistribusikan antara lain berfungsi minimal memasak nasi, menghangatkan dan mengukus dengan kapasitas sebesar 1,8 s.d. 2,2 liter," kata Jisman.
Jisman menegaskan program ini merupakan hibah dari Pemerintah, oleh karena itu perlu disematkan stiker yang bertuliskan "Hibah Kementerian ESDM" dan "Tidak untuk diperjualbelikan".
Ditjen Ketenagalistrikan selaku pelaksana program, saat ini tengah menyiapkan data calon penerima AML berdasarkan usulan dari kepala desa atau pejabat setingkat, kemudian dilakukan verifikasi yang melibatkan PLN dan PLN Batam. Selanjutnya dilakukan pengadaan dan pendistribusian kepada masyarakat.
Awas Jadi Bantalan Politik
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa mengatakan mewanti-wanti penyelewengan pada program bagi-bagi rice cooker gratis.
Dia mengatakan bahwa aturan tersebut sudah melalui persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Makanya program ini bisa terjadi penyelewengan karena DPR sendiri merupakan perwakilan dari semua partai politik di Indonesia.
"Dan DPR itu kan ada semua perwakilan partai politik itu ada di sana. Gitu loh. Ya malah mungkin saya punya dugaan masing-masing anggota DPR sudah pesan untuk itu ditaruh di Dapil (daerah pemilihan) mereka, dibagikan di dapil mereka mungkin," ujar Fabby kepada CNBC Indonesia, Senin (9/10/2023).
Di samping itu, Fabby menyebutkan bahwa program pembagian rice cooker ini merupakan program yang harus dijalankan oleh pemerintah lantaran program rice cooker ini disetujui pengadaannya dalam APBN oleh DPR RI.
"Jadi, kemudian ada targetnya pelanggan 450-900 (Volt Ampere) yang subsidi dan kemudian juga 1.300 (Volt Ampere). Jadi, ini jangkauannya lebih luas. Jadi, kalau kita lihat tujuan itu masih ada. Nah, hanya sekarang karena sudah itu dianggarkan oleh DPR kan harus dieksekusi memang," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 500 Ribu Rice Cooker Bakal Ditebar Gratis, Siapa Produsennya?