China Respons Perang Hamas-Israel, Xi Jinping Titahkan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - China memberi respons atas ketegangan baru yang terjadi antara Faksi Hamas, Palestina, dengan Israel. Negeri Presiden Xi Jinping itu bahkan meneriakkan pendirian negara Palestina yang merdeka sebagai solusi perdamaian.
"Kami menyerukan pihak-pihak terkait untuk tetap tenang, menahan diri dan segera mengakhiri permusuhan untuk melindungi warga sipil dan menghindari memburuknya situasi," kata Kementerian Luar Negeri China seperti dikutip CNBC International, Senin (9/101/2023).
"Jalan keluar mendasar dari konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara dan pembentukan Negara Palestina yang merdeka," tegasnya lagi.
Pernyataan China itu bukan tanpa dasar. Selama ini, China memang telah memainkan peran dalam meredakan ketegangan Israel-Palestina.
"Komunitas internasional perlu bertindak dengan urgensi yang lebih besar, meningkatkan masukan terhadap masalah Palestina, memfasilitasi dimulainya kembali perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel, dan menemukan cara untuk mewujudkan perdamaian abadi," tambah China lagi.
"China akan terus bekerja tanpa henti dengan komunitas internasional untuk mencapai tujuan tersebut," ujar Kemlu.
Sementara itu, perwakilan tetap China untuk PBB, Zhang Jun, mengambil sikap tegas mengenai konflik yang berkembang. Ia mengatakan China mengutuk semua kekerasan dan serangan terhadap warga sipil.
Sebelumnya, peperangan antara Hamas dan Israel pecah Sabtu. Hamas memulai serangan multi-cabang sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat dengan ribuan roket yang ditujukan hingga Tel Aviv dan Yerusalem, di mana beberapa diantaranya melewati sistem pertahanan Iron Dome dan menghantam bangunan.
Baku tembak terjadi hingga malam hari antara pasukan Israel dan ratusan milisi Hamas di setidaknya 22 lokasi Israel. Keadaan pun mulai kacau karena banyak warga sipil yang terlibat dalam baku tembak.
Hamas sebelumnya merilis gambar beberapa warga Israel yang disandera. Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, membenarkan bahwa "ada tentara dan warga sipil yang diculik".
Juru Bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok itu melakukan operasi militernya sebagai tanggapan atas kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade. Selain itu, Israel juga diketahui beberapa kali melakukan serangan di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci Umat Islam.
"Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini," katanya.
Saat ini tercatat 1.100 korban jiwa temas dalam perang keduanya. Sebanyak 700 dari Israel dan 400-san dari warga Palestina.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Minta China Siap Perang, PD3 di Depan Mata?
