
Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Kencang, Ini Peluang yang Tersimpan

Jakarta, CNBC Indonesia - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara akan mencapai 4,7% pada 2023. Meski pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan 2022 yang menyentuh 5,6%, tetapi tetap lebih kencang dibandingkan kawasan lain.
Dengan capaian itu, Asia Tenggara diproyeksi menjadi salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia. Bahkan ASEAN pun disebut akan menjadi episentrum dan penggerak ekonomi ke depan.
Pesatnya pertumbuhan kawasan Asia Tenggara akan ditopang oleh beberapa faktor, seperti konsumsi domestik, inflasi yang relatif rendah, kebijakan suku bunga yang tidak seketat sebelumnya, serta pembukaan kembali China.
Negara di kawasan Asia Tenggara termasuk 10 anggota ASEAN (Association of Southeast Asia Nations) pun akan diuntungkan oleh posisi mereka di pusat Indo Pasifik. Indonesia, sebagai salah satu negara terbesar di ASEAN akan diuntungkan dari sektor perdagangan.
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid pun menyebut perdagangan sebagai urat nadi perekonomian negara-negara ASEAN harus dikelola secara bersama-sama untuk menciptakan kemakmuran. Menurut dia, dengan potensi yang ada, ASEAN memiliki fundamental ekonomi yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan.
"Kita tidak bisa berdiri sendiri, ASEAN harus menyadari kekuatan dan potensi yang dimiliki untuk makin memantapkan posisi ASEAN sebagai surga investasi global," kata Arsjad dikutip dari asean2023.go.id.
Adapun terdapat tiga hal yang perlu didorong untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan, yaitu mengembangkan ketahanan kawasan, memperkuat faktor-faktor pendukung, serta mendorong implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Ketahanan kawasan akan diwujudkan dalam bentuk arsitektur kesehatan, ketahanan pangan, stabilitas keuangan, dan ketahanan energi. Sedangkan ketahanan energi, program akan diarahkan untuk mendukung percepatan transisi energi.
ASEAN akan didorong sebagai hub kendaraan listrik global, serta penguatan upaya dekarbonisasi sektor transportasi. Sementara itu, faktor pendukung yang akan diperkuat adalah Sustainable Development Goals (SDGs), pasar keuangan dan investasi, transformasi digital, ekonomi kreatif, serta penanganan perubahan iklim.
Lebih lanjut, Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN telah mengambil peran aktif dalam kerja sama ekonomi di kawasan tersebut. Dikutip dari laman resmi ASEAN, kerja sama negara ASEAN di bidang ekonomi memberikan berbagai keuntungan bagi masyarakat Indonesia.
Pertama adalah peningkatan akses pasar, di mana melalui kerja sama ekonomi ASEAN, masyarakat Indonesia dapat mengakses pasar lebih luas di negara-negara anggota ASEAN. Hal ini memberikan peluang bagi para pelaku usaha Indonesia, baik perusahaan besar maupun usaha kecil dan menengah, untuk mengekspor produk dan jasa ke negara-negara tetangga.
Selanjutnya adalah sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi sebab kerja sama ekonomi ASEAN mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan perdagangan dan investasi.
Dalam kerangka ASEAN Economic Community (AEC), terdapat upaya untuk menciptakan pasar tunggal dan produksi yang terintegrasi di ASEAN. Hal ini menciptakan iklim investasi lebih menarik dan membuka peluang bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Kerja sama ini juga akan berdampak pada transfer teknologi dan pengetahuan. Melalui transfer teknologi, Indonesia dapat memperoleh akses ke inovasi terbaru dalam berbagai sektor ekonomi.
Selain itu, pertukaran pengetahuan melalui seminar, konferensi, dan program pelatihan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia Indonesia, sehingga mampu bersaing di tingkat regional maupun global.
Kesejahteraan masyarakat juga turut terdampak melalui kerja sama ekonomi ASEAN. Dengan memperluas akses pasar dan meningkatkan investasi, berpotensi terciptanya lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, kerja sama di bidang ekonomi juga memberikan dampak positif pada sektor-sektor terkait seperti pariwisata, perhotelan, transportasi, dan jasa lainnya.
Terakhir, kerja sama ekonomi ASEAN juga mencakup harmonisasi kebijakan dan standar di berbagai sektor. Keuntungan bagi masyarakat Indonesia melalui kerja sama ini adalah penyederhanaan prosedur perdagangan, eliminasi hambatan teknis, dan standarisasi produk.
Dengan adanya harmonisasi kebijakan dan standar, perdagangan intra-ASEAN menjadi lebih efisien dan transparan, sehingga memudahkan akses pasar bagi produk Indonesia.
Integrasi ekonomi ASEAN pun akan membuat Indonesia semakin menarik menjadi destinasi investasi. Terlebih lagi pemerintah telah merumuskan berbagai kemudahan dan stimulus untuk mendorong investasi di tanah air.
Sebagai One Bank For ASEAN, UOB pun memberikan kemudahan bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya, terutama di Indonesia. Melalui UOB FDI Advisory Unit sebagai one stop shop, korporasi global pun mampu mengatur operasi regionalnya di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
UOB mampu menawarkan solusi yang holistik, berkat kolaborasi erat dengan Kementerian Investasi/BKPM, Asosiasi perdagangan, dan berbagai layanan profesional. Dengan menghubungkan dunia melalui ASEAN, rantai pasok lokal kawasan dan global pun dapat terhubung.
Hal ini mampu membuka peluang bisnis baru dan memungkinkan terciptanya peluang kerja. Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia mampu menarik perhatian investor global. Dengan kolaborasi bersama Kementerian Investasi/BKPM, UOB membantu investor global melalui solusi keuangan terintegrasi, sejalan dengan rencana ekspansi perusahaan.
Bukan hanya itu, UOB juga membantu korporasi Indonesia untuk ekspansi ke luar negeri dan menciptakan peluang baru. UOB pun merupakan Bank Regional pertama di Asia Tenggara yang bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM.
Sejak hadir di tahun 2013, UOB FDI Advisory Indonesia telah membantu lebih dari 300 perusahaan untuk berinvestasi, dengan nilai lebih dari US$ 19 miliar. Sejak 2020, UOB ini pun mampu menciptakan lebih dari 84 ribu lapangan pekerjaaan meski ada tantangan pandemi Covid-19.
Untuk informasi selengkapnya, kunjungi halaman UOB
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Pilar ASEAN Matters Bawa Ekonomi Kawasan Bisa Tumbuh Pesat