Bos BI Terbang ke London, Rayu Investor Bawa Uang ke RI

Rindi Salsabilla Putri, CNBC Indonesia
07 October 2023 14:45
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2023. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2023. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ada lima alasan Indonesia cocok sebagai negara pilihan untuk berinvestasi. Untuk itu, ujarnya, BI pun semakin gencar menarik investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Hal itu disampaikan saat Perry hadir dalam kegiatan promosi investasi dan perdagangan di London, Inggris, yakni Indonesia Investment Forum (IIF), pada Kamis (5/10/2023) lalu.

Dalam paparannya, Perry mendorong para investor untuk berinvestasi di Tanah Air. Dia menjabarkan lima alasan Indonesia cocok sebagai negara pilihan untuk berinvestasi.

Yaitu, perekonomian Indonesia yang stabil, pertumbuhan yang tinggi, reformasi struktural yang terus dilakukan, akselerasi digital ekonomi dan keuangan, serta pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

"Hal ini penting bagi Britania Raya, terutama bila mengingat negara ini merupakan kawasan yang penting sebagai mitra ekonomi strategis, yaitu sebagai mitra dagang Indonesia dari Eropa terbesar kelima," tulis BI dalam keterangannya, dikutip Sabtu (7/10/2023).

"Sebagai investor pada sektor agrikultur-perikanan, konstruksi, tekstil, pertambangan, dan hotel-restoran di Indonesia, Britania Raya perlu terus memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia," lanjut keterangan tersebut.

Dalam diskusi forum investasi, ada sejumlah isu yang didiskusikan. Mulai dari potensi infrastruktur hijau, pembiayaan berkelanjutan dan investasi di Indonesia, peran digitalisasi bagi masa depan Indonesia, serta posisi strategis Indonesia bagi perdagangan global dan rantai pasok global berkelanjutan.

Dalam IIF London, terdapat business matching dengan investor untuk enam proyek clean and clear (CnC) Indonesia. Keenam proyek tersebut bergerak di sektor energi terbarukan, manufaktur, kawasan industri, dan infrastruktur.

Sebelumnya, enam proyek CnC Indonesia tersebut adalah hasil kurasi BI bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) dan Bank Mandiri London.

Selain itu, terdapat sejumlah hal yang didiskusikan dalam roundtable yang dipimpin Perry, yakni tantangan dan outlook ekonomi, bauran kebijakan nasional termasuk reformasi struktural serta respons kebijakan Bank Indonesia untuk mendukung ekonomi dan keuangan digital.

Perry menekankan, dalam menghadapi risiko perlambatan ekonomi global, termasuk spillover, Indonesia memerlukan kebijakan domestik yang kuat dan kerja sama ekonomi.

Menurutnya, Indonesia termasuk negara dengan kinerja ekonomi terbaik, hal ini salah satunya tidak terlepas dari bauran kebijakan nasional. Maka dari itu, terdapat sejumlah inovasi kebijakan, seperti penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), insentif likuditas kebijakan makroprudensial.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gubernur BI: RI Salah Satu Negara Terbaik Hadapi Krisis Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular