Sebentar Lagi Jokowi Resmikan PLTS Apung Terbesar di ASEAN

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
06 October 2023 19:40
Waduk Cirata (Detikcom)
Foto: Waduk Cirata (Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata akan diresmikan pada awal November 2023.

Proyek PLTS terapung Cirata berkapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp ini digadang-gadang akan menjadi PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) atau terbesar kedua di dunia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan proyek PLTS terapung Cirata ini direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu kan akan diresmikan oleh Presiden dan kita sedang minta arahan untuk diresmikan oleh Presiden, mungkin di awal November ya," ungkap Dadan saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Menurut Dadan, dengan beroperasinya PLTS terapung Cirata, maka hal ini akan meningkatkan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) nasional. Adapun capaian bauran EBT hingga saat ini baru sebesar 12,8%. Padaahal, pada 2025 mendatang bauran EBT RI ditargetkan dapat mencapai 23%.

Dadan mengakui secara volume bauran EBT RI mengalami kenaikan, namun secara persentase tidak mengalami kenaikan.

"Angkanya masih di angka 12,8% hingga 13%. Jadi persentasenya tidak naik, tapi volumenya naik karena kita nambah terus dari sisi pembangkit dan akan diresmikan sama Presiden yang PLTS yang di Cirata," kata dia.

Seperti diketahui, PLTS terapung Cirata memiliki kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp, berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dan merupakan proyek bersama antara PT PLN (Persero) dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dalam pengerjaan proyek PLTS terapung Cirata ini mempekerjakan 1.500 karyawan.

"Dan ini juga berkolaborasi dengan Masdar UEA. Contoh bagaimana jalur peluncuran di sini kami mempekerjakan 1500 karyawan lokal di cirata. Kami menggunakan 25% dari kapasitas kami dan dapat ditingkatkan ke kapasitas 1 GW," ungkap Darmawan dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Darmawan menjelaskan, sampai awal Agustus progres proyek PLTS Cirata sendiri telah mencapai 78,4% dan ditargetkan akhir tahun nanti PLTS ini akan beroperasi sepenuhnya.

PLTS terapung Cirata juga memiliki skema kerja sama investasi yang menarik, sehingga mampu mendorong minat investor untuk mengembangkan proyek yang sama di wilayah lain. PLTS terapung Cirata jadi bukti pengembangan energi bersih di Indonesia mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Proyek PLTS senilai US$ 129 juta atau sekitar Rp 1,87 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) tersebut telah mengamankan pendanaan (financial close) pada 2 Agustus 2021. Ada tiga lembaga keuangan yang akan mendanai proyek ini yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Societe Generale, dan Standard Chartered Bank.

Proyek ini dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE). PMSE merupakan perusahaan patungan antara PT PJBI (51%), unit usaha PT PLN (Persero), dan Masdar (49%), unit usaha Mubadala, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab.

Proyek ini berada di Waduk PLTA Cirata, Purwakarta, Jawa Barat dengan luasan 200 Ha.

Adapun harga jual listrik PLTS terapung ini nantinya sebesar 5,82 sen US$ per kilo Watt hour (kWh). Proyek pembangkit ini memiliki skema Build, Own, Operate, and Transfer (BOOT) selama 25 tahun.

Project Kick-Off Ceremony proyek PLTS Terapung Cirata ini dilakukan pada 17 Desember 2020. Kemudian, proses konstruksi telah dimulai sejak 17 Mei 2021 lalu.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Punya PLTS Apung Raksasa, Harga Listriknya Murah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular