Konsumsi Kertas Dunia Diramal Tembus Rp6.000 T, Ini Pemicunya

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
06 October 2023 12:20
Ilustrasi Pabrik Kertas. (Dok, Freepik)nless steel machines
Foto: Ilustrasi Pabrik Kertas. (Dok, Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pangsa pasar industri bubur kertas (pulp) dan kertas global diperkirakan tumbuh 1,07% mencapai US$387,54 miliar atau sekitar Rp6.058,2 triliun di tahun 2023 dari US$348,32 miliar di tahun sebelumnya. Angka ini didasari perhitungan compound annual growth rate (CAGR).

PT Kredit Rating Indonesia (KRI) melihat outlook positif tersebut didorong meningkatnya permintaan terhadap produk pulp and paper secara global. Mengingat, dengan adanya perdagangan online, kemasan dari kertas makin banyak digunakan untuk distribusi.

Selain itu, kampanye pelestarian lingkungan mendukung produk-produk dari kertas yang lebih mudah terurai secara alami untuk digunakan untuk menggantikan produk berbahan plastik, dan lainnya.

Rating Analyst PT Kredit Rating Indonesia (KRI), Achmad Sudjatmiko menjabarkan, berdasarkan volume, konsumsi pulp yang digunakan untuk menghasilkan kertas printing dan writing, serta kertas kemasan, diprediksi meningkat dari 408 juta metrik ton di tahun 2021 menjadi 476 juta metrik ton di tahun 2032.

"Dengan packaging paper (kertas kemasan) diestimasikan mendominasi penggunaan pulp tersebut," jelas Achmad dalam keterangan tertulis, Kamis, (5/10/2023).

Berdasarkan riset dari PT Kredit Rating Indonesia (KRI), meski pasokan pulp masih lebih tinggi dibandingkan konsumsi pulp dunia, namun pertumbuhan kapasitas produksi pulp terlihat melambat sejak tahun 2017.

Pada periode tahun 2017 - 2019 pertumbuhan kapasitas produksi pulp secara global hanya bertambah rata-rata 1,2 juta metrik  ton per tahun, dan di tahun 2020 - 2021 pertumbuhan kapasitas produksi pulp global hanya tumbuh rata-rata 2 juta metrik ton per tahun.

Pertumbuhan kapasitas produksi yang melambat dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Hal ini menimbulkan naiknya tingkat rata-rata operating rate meningkat dari 90% menjadi 91% di tahun 2026.

Sedangkan dari sisi harga pulp dunia saat ini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sebelumnya turun ke level terendah yaitu di CNY4.782 per ton di bulan Juni 2023. Hal ini dipicu kelebihan pasokan terutama di wilayah Amerika Utara dan Eropa.

"Saat ini tanda-tanda recovery dari harga pulp sudah mulai terlihat, di mana harga pulp per tanggal 16 September 2023 sudah mencapai CNY5.480 / ton," sebut KRI.

Peningkatan permintaan dari China, sebagai salah satu konsumen terbesar pulp dunia, menjadi salah satu penyebab kenaikan harga tersebut, didorong oleh stimulus dari pemerintah China seperti penurunan tingkat suku bunga acuan dari 3,55% menjadi 3,45% untuk memicu pertumbuhan ekonomi di negeri tersebut.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular