Internasional

Ketua DPR McCarthy Dipecat, Begini Masa Depan Parlemen AS

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
04 October 2023 11:15
Rep Kevin McCarthy, R-Calif., berbicara kepada wartawan beberapa jam setelah dia digulingkan sebagai Ketua DPR, Selasa, 3 Oktober 2023, di Capitol di Washington. (AP Photo/J. Scott Applewhite)
Foto: Rep Kevin McCarthy, R-Calif., berbicara kepada wartawan beberapa jam setelah dia digulingkan sebagai Ketua DPR, Selasa, 3 Oktober 2023, di Capitol di Washington. (AP/J. Scott Applewhite)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua DPR AS Kevin McCarthy resmi dipecat dari jabatannya pada Selasa (3/10/2023). Ia dilengserkan melalui mosi tidak percaya, yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah pemecatan dilakukan dengan metode itu.

McCarthy, dari California, dilengserkan ketika sekelompok kecil delapan anggota Partai Republik konservatif garis keras bergabung dengan semua anggota Partai Demokrat untuk menyetujui "mosi untuk mengosongkan" yang diajukan oleh Perwakilan Partai Republik Matt Gaetz, dari Florida, yang merupakan musuh lama McCarthy.

Beberapa saat setelah pemungutan suara berakhir, anggota Parlemen Patrick McHenry dari North Carolina, sekutu dekat McCarthy dan ketua Komite Jasa Keuangan, mengambil peran sebagai juru bicara sementara dan memimpin majelis tersebut memasuki masa reses.

Penggulingan McCarthy secara efektif terjadi pada Sabtu ketika ia meraih kemenangan legislatif yang mengejutkan, membuat Partai Demokrat bergabung dengan Partai Republik dalam menyetujui rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek yang menghindari penutupan pemerintah.

Meskipun McCarthy menyenangkan Gedung Putih dengan langkah tersebut, hal ini justru memicu kebencian yang sudah membara terhadap kepemimpinannya di kalangan anggota kaukus Partai Republik sayap kanan.

Beberapa pendukung McCarthy mengatakan mereka berencana untuk mengusulkan namanya pada putaran pemilihan ketua berikutnya.

Namun, anggota kepemimpinan Partai Republik lainnya juga telah diusulkan sebagai calon pengganti, termasuk Pemimpin Mayoritas Tom Emmer dari Minnesota dan Pemimpin Mayoritas Steve Scalise dari Louisiana. Keduanya populer di kalangan anggota Partai Republik.

Terakhir kali mosi untuk membatalkan pemungutan suara terjadi di DPR adalah pada tahun 1910, ketika Ketua Partai Republik Joseph Cannon selamat dari mosi tersebut.

Kepemimpinan McCarthy pada jabatan ketua telah melemah sejak ia terpilih pada bulan Januari, karena adanya kelompok kecil yang dipimpin oleh Gaetz yang tidak senang dengan orang California tersebut.

Saat ini, sumber mengatakan kepada NBC News pada Selasa bahwa beberapa sekutu McCarthy "memohon" sejumlah anggota DPR dari Partai Demokrat untuk memilih bersama mereka guna mempertahankan jabatannya sebagai ketua.

"Kami membutuhkan Kevin McCarthy untuk tetap menjadi pembicara kami," kata Emmer saat debat. "Kami akan tetap fokus pada misi kami untuk memberikan kemenangan yang masuk akal bagi rakyat Amerika," tuturnya, dilansir CNBC International.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Segera setelah pemungutan suara penggulingan dengan hasil 216-210 pada hari Selasa, Perwakilan Partai Republik Patrick McHenry, sekutu McCarthy, ditunjuk sebagai pejabat ketua untuk waktu yang sangat terbatas, yakni tiga hari legislatif dalam kasus ini.

Tugas pejabat ketua tidak jelas, menurut panduan aturan dan prosedur majelis. Dalam aturannya sendiri figur tersebut disebutkan "dapat menjalankan wewenang jabatan ketua yang mungkin diperlukan dan sesuai sambil menunggu pemilihan ketua atau ketua sementara."

Meskipun ketua DPR menetapkan agenda legislasi secara keseluruhan di DPR, pemimpin mayoritas DPR lah yang menjadwalkan rancangan undang-undang tertentu untuk diperdebatkan dan diputuskan, bukan pejabat semantara yang notabenenya merupakan sekutu dekat ketua yang didepak.

Sebelum ketua DPR dilantik, kecil kemungkinan tindakan lebih lanjut akan diambil terkait rancangan undang-undang untuk mendanai pemerintah, karena anggota parlemen menghadapi tenggat waktu 17 November untuk memberikan lebih banyak dana atau menghadapi penutupan sebagian pemerintah.

Para anggota parlemen dari Partai Republik mengatakan mereka membutuhkan setidaknya satu minggu untuk memilih ketua baru, yang juga nantinya akan menambah waktu yang diperlukan untuk meloloskan undang-undang yang diperlukan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ketua DPR AS Ajukan Penyelidikan untuk Pemakzulan Joe Biden

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular