Kabut Asap di Pekanbaru, Penerbangan Delay hingga 2 Jam
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kualitas udara di Pekanbaru dan Palangkaraya yang tak sehat. Hal tersebut disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Di laman BMKG, tampak posisi konsentrasi berada di garis kuning. Partikulat meter juga berada di angka 80. Untuk itu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
Selain Pekanbaru dan Palangkaraya, sejumlah wilayah di Sumatera juga berstatus tak sehat. Antara lain Palembang dan Jambi.
Menanggapi hal tersebut, PT AirNav Indonesia mengatakan penerbangan tidak mengalami gangguan yang signifikan. Hasil koordinasi dengan General Manager wilayah terdampak, rata-rata mengalami keterlambatan pendaratan 1-2 jam.
"[Keterlambatan] dengan pertimbangan untuk mengutamakan keselamatan (safety) sampai dengan jarak pandang standar tercapai," tertulis dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Senin (2/10/2023).
Lebih lanjut, AirNav Indonesia juga telah memberikan informasi kepada maskapai di wilayah-wilayah terdampak karhutla, terkait jarak pandang terbaru dan kondisi cuaca signifikan berdasarkan data dari BMKG.
"Pelayanan penerbangan di wilayah terdampak dapat berjalan dengan lancar dan selamat," kata keterangan resmi AirNav Indonesia, hingga berita ini dipublikasikan.
(fab/fab)