FOTO

Ngebut 350 Km/Jam, KA Cepat Whoosh Tercepat di ASEAN

Pool, Sekretariat Presiden, CNBC Indonesia
Senin, 02/10/2023 15:49 WIB

Kereta Cepat Whoosh bisa melaju hingga 350 km/jam yang menjadikannya kereta cepat pertama di Indonesia dan se-ASEAN. Top banget!

1/6 Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)

Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Sekretariat Presiden)

2/6 Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)

Jokowi pun mengungkapkan pantas Kereta Cepat Jakarta-Bandung diberi nama Whoosh. Dengan kecepatan maksimal 350 km/jam, Kereta Cepat Whoosh bisa menghubungkan Jakarta-Bandung dengan waktu kurang dari sejam. (Dok. Sekretariat Presiden)

3/6 Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)

"Tarif nanti segera kita putuskan tapi kurang lebih antara Rp 250 ribu - Rp 350 ribu kurang lebih," ungkap Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Halim. (Dok. Sekretariat Presiden)

4/6 Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)

Kereta Cepat Whoosh diharapkan bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam melakukan mobilitas Jakarta-Bandung. Transportasi massal dan modern ini dinilai Jokowi sangat cepat menghubungkan kedua kota sepanjang 140 km lebih itu. (Dok. Sekretariat Presiden)

5/6 Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)

Untuk saat ini, masyarakat masih gratis naik Kereta Cepat Whoosh sampai pertengahan Oktober 2023. Setelah itu, nanti akan diputuskan tarif Kereta Cepat Whoosh ke masyarakat. Dok. Sekretariat Presiden)

6/6 Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh pada Senin (2/10/2023). (Dok. Setpres)

"Dan ini kita perpanjang untuk gratisnya kira-kira sampai pertengahan bulan (Oktober). Setelah itu nanti diputuskan bayarnya berapa baru operasional dengan bayar," sebutnya. (Dok. Sekretariat Presiden)