
ADB Segera Danai RI Suntik Mati PLTU, Pertama di Cirebon

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Pembangunan Asia (ADB) mengungkapkan akan segera meluncurkan proyek pertama di Indonesia untuk program pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
Hal itu memungkinkan negara-negara di Asia termasuk Indonesia bisa memanfaatkan permodalan dari ADB untuk program pensiun dini PLTU dalam negeri.
Penasihat iklim senior ADB Warren Evans mengatakan negosiasi mengenai proyek PLTU Cirebon-1 di Indonesia saat ini sesuai jadwal. Dia menyebutkan pembicaraan sedang dilakukan untuk meluncurkan proyek serupa di Filipina dan Vietnam.
"Ini adalah yang pertama yang pernah dilakukan, jadi ada banyak tantangan dan ketidakpastian yang harus diselesaikan, namun negosiasi terus berjalan dan kami berharap hal ini akan segera terwujud," jelas Evans dilansir Reuters, dikutip Minggu (1/10/2023).
Adapun, ADB memanfaatkan modal swasta dan publik untuk membiayai kembali investasi pada PLTU batu bara, sehingga perjanjian jual beli listrik dapat dipersingkat dan pembangkit listrik bisa ditutup satu dekade lebih awal dari yang direncanakan.
"Jika kita berhasil di negara-negara yang sedang berdiskusi dengan kita saat ini - jika kita berhasil mengurangi nyawa 50% pembangkit listrik tenaga batu bara - ini akan menjadi inisiatif dekarbonisasi terbesar yang pernah ada di dunia," tambahnya.
Dia menilai, para negara maju belum memenuhi janji untuk menyediakan pendanaan tahunan sebesar US$100 miliar pada tahun 2020. Dia mengatakan walaupun janji tersebut dipenuhi, hal itu tidak akan cukup untuk membiayai proyek pemensiunan PLTU batu bara.
Dengan begitu, ADB baru-baru ini meluncurkan Fasilitas Pembiayaan Inovatif untuk Iklim di Asia dan Pasifik (IF-CAP), sebuah fasilitas penjaminan yang didukung donor yang memungkinkan ADB menyalurkan modal miliaran dolar untuk pinjaman proyek-proyek perubahan iklim di wilayah tersebut.
Evans mengatakan pihaknya setuju bahwa diperlukan lebih banyak pendanaan konsesi dan hibah untuk membantu masyarakat miskin beradaptasi yang mana butuh tindakan yang diambil sekarang.
"Jika seseorang datang dengan model yang berbeda, dimana ada dana yang tersedia, kami akan mendukungnya," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, rencana suntik mati PLTU Cirebon-1 akan menggunakan skema Energy Transition Mechanism (ETM) dengan dukungan Asian Development Bank (ADB). ADB telah meneken perjanjian untuk memensiunkan PLTU berbahan bakar batu bara Cirebon-1 di Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dengan kapasitas 660Mega Wattmilik Cirebon Electric Power (CEP).
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kumpulkan Rp 7,65 T untuk Suntik Mati PLTU dari ADB Cs