Internasional

Mantan Presiden Rusia: Tak Ada Pilihan Lain, NATO Vs Rusia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 September 2023 21:19
Prajurit memegang bendera NATO. (File Foto - Omar Marques/Getty Images)
Foto: Prajurit memegang bendera NATO. (File Foto - Getty Images/Omar Marques)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut negara-negara barat yang tergabung dalam aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mendorong konflik global terparah sejak Perang Dunia II.

Dalam sebuah unggahan Telegram pada Selasa (26/9/2023), Medvedev mengatakan ini diperparah dengan negara-negara yang memasok senjata berat ke Ukraina dan merayakan Nazisme.

"Sepertinya Rusia tidak mempunyai pilihan lain selain konflik langsung dengan NATO," katanya, sambil menyoroti laporan Amerika Serikat (AS) telah menjanjikan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) jarak jauh ke Kyiv, seperti dikutip Russia Today.

"NATO telah berubah menjadi blok fasis yang mirip dengan Poros Hitler, hanya saja lebih besar, dan menambahkan bahwa Rusia siap menghadapinya jika perlu," klaimnya. "Akibatnya adalah kerugian yang jauh lebih besar bagi umat manusia dibandingkan tahun 1945."

Medvedev, yang saat ini menjabat wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, bereaksi terhadap laporan kedatangan tank tempur M1 Abrams buatan AS di Ukraina dan skandal yang melibatkan parlemen Kanada.

Mantan Presiden Rusia itu mengecam skandal tersebut, yang telah memicu kemarahan di Polandia, Rusia, dan komunitas Yahudi. Ia menyebut hal tersebut sebagai persaudaran dengan Nazi.

Mantan presiden tersebut mengambil sikap garis keras terhadap hubungan Rusia dengan Barat di tengah konflik antara Moskow dan Kyiv.

Pada September, ia menyarankan penangguhan hubungan diplomatik dengan Uni Eropa (UE) setelah blok tersebut mendukung pelarangan warga negara Rusia membawa mobil pribadi dan ponsel pintar ke wilayahnya, dengan alasan potensi pelanggaran sanksi.

Dia sebelumnya mengecam pendukung Kyiv di Barat sebagai koalisi "pro-Nazi" dan berulang kali memperingatkan tentang potensi konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.

Moskow juga memperingatkan bahwa pasokan senjata Barat yang terus berlanjut ke Ukraina akan menyebabkan keterlibatan lebih dalam negara-negara anggota NATO dalam konflik tersebut, sehingga berisiko terjadinya perang besar-besaran antara Rusia dan aliansi yang dipimpin AS tersebut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Mau Pakai Senjata 'Terlarang', Rusia Warning PD 3!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular