Anak Buah Luhut: Cadangan Nikel RI Dijaga 25 Tahun

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 27/09/2023 17:35 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) saat ini tengah berupaya menjaga agar sisa umur cadangan nikel RI dapat bertahan hingga 25 tahun ke depan.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menjelaskan Indonesia sejatinya memiliki cadangan nikel sekitar 50-60 juta metrik ton. Adapun dengan jumlah tersebut, umur cadangan nikel RI diperkirakan mampu bertahan sekitar 25-30 tahun ke depan.

Namun demikian, dengan dimulainya proyek smelter nikel yang saat ini dalam tahap konstruksi. Maka sisa umur cadangan nikel diperkirakan akan menurun menjadi 20 tahun.


"Kita lihat ada yang konstruksi itu kira-kira (butuh) 1 juta ton jadi mungkin kapasitas kita kalau di tambang udah jadi sampai 1 juta ton itu akan membuat cadangan kita turun jadi 20 tahunan kita targetnya sih harus bisa dijaga di 20-25 tahun," kata Seto dalam Program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Rabu (27/09/2023).

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah tengah mengupayakan pembangunan industri pabrik daur ulang baterai kendaraan listrik. Pasalnya, dari proses tersebut setidaknya 99% nikel dapat diekstrak kembali.

"Teknologi yang ada sekarang bisa kita ambil 99% nikel yang ada di baterai bekas. Jadi saya kira ini suatu rencana yang sudah ada satu recycling battery di Morowali, saya kira kita juga berencana membangun lagi. Jadi akhirnya Indonesia tidak hanya menghasilkan nikel dari tambang tapi juga recycle," katanya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah