RI & Dunia Tak Cuma Terancam 1 Petaka Pak Jokowi, Ada 4!

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
27 September 2023 12:30
Infografis: Ekspor Migor Dilarang, Ini Negara yang Bakal Teriak ke Jokowi
Foto: Infografis/Ekspor Migor Dilarang, Ini Negara yang Bakal Teriak ke Jokowi/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia masih dihadapkan dengan ketidakpastian tinggi. Salah satu yang dikhawatirkan dan sering diucapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di beberapa kesempatan adalah perubahan iklim atau climate change.

Ternyata tidak cuma itu, setidaknya masih ada tiga lagi yang akan menjadi malapetaka bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

"Ke depan tantangan dalam menavigasi ekonomi masih cukup berat kita masih menghadapi 4 tantangan utama," ungkap Wahyu Utomo, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN), Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu dalam acara Strategi Kebijakan Penerimaan Negara dalam APBN 2024, di Bogor, Jawa Barat, dikutip Rabu (27/9/2023).

Pertama adalah geopolitik. Perang Rusia dan Ukraina yang berlum tuntas hingga ketegangan Amerika Serikat (AS) dan China menjadi dua masalah besar bagi dunia. Hal ini telah mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, lonjakan inflasi, kenaikan suku bunga acuan dan harga komoditas yang berfluktuasi.

"Nah dampak dari belum meredanya geopolitik ini saat ini masih bisa kita rasakan, terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi global inflasi masih relatif tinggi, tekanan terhadap nilai tukar dan inflasi dan harga komoditas yang masih volatile tentu ini perlu kita antisipasi dan kita mitigasi," paparnya.

Masalah kedua adalah pandemi. Covid-19 memang telah berakhir, namun pemerintah seluruh dunia kini harus mempersiapkan antisipasi seandainya pandemi yang sama terulang kembali. Begitu juga dengan Indonesia.

Perubahan tatanan setelah pandemi juga menjadi perhatian sebab di beberapa negara ada hal yang tidak lagi sama dibandingkan dengan sebelumnya. Misalnya keinginan warga untuk lebih mencari kerja yang fleksibel secara tempat dan waktu, namun gaji yang tinggi.

"Jangan sampai transisi dari pandemi ke endemi menimbulkan guncangan, guncangan ekonomi sosial fiskal dan sebagainya," terang Wahyu.

Ketiga adalah digitalisasi. "Tentu ini kalau kita tidak hati hati jadi ancaman tapi mensetting sistem ekonomi kita adaptif dengan digital economy tentu ini akan menjadi window opportunity untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan baru," ujarnya.

"Itulah tantangan yang kita hadapi dalam menavigasi ekonomi ke depan. Tapi kita tidak perlu terlalu worry karena kita juga tahu bahwa kalau kita history, ternyata kita juga banyak sekali punya ketakutan," kata Wahyu.

Perubahan iklim sendiri menjadi satu tantangan yang sudah nyata terlihat dampaknya. Meskipun di sisi lain ada pengembangan ekonomi hijau sebagai potensi baru.

"Artinya perlu kita antisipasi dan mitigasi, tapi di balik itu semua perubahan iklim juga menciptakan opportunity pengembangan ekonomi hijau kalau kita bisa setting kebijakan kita adaptif atau mendukung perubahan iklim ini maka tentu pengembangan ekonomi hijau bisa jadi pertumbuhan baru," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Dibahas, Insentif Pajak Hiburan Belum Jelas!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular