Siap-siap, Pembangkit Gas Terbesar di ASEAN Beroperasi di RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 26/09/2023 19:35 WIB
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui subholding Power & New Renewable Energy (NRE) dioperasikan melalui PT Pertamina Power Indonesia mengungkapkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 ditargetkan akan beroperasi pada akhir tahun 2023 ini.

Hal itu disebutkan oleh CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro. Dia mengungkapkan bahwa PLTGU Jawa-1 yang diklaim sebagai PLTGU terbesar se Asia Tenggara akan mulai dioperasikan atau Commercial Operation Date (COD) pada akhir tahun 2023 ini.

"(PLTGU) Jawa-1 adalah gas to power 1,76 GW yang akan COD di akhir tahun, kita berpartner dengan Japanese, Marubeni, dan Sojitz," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (26/9/2023).


Perlu diketahui, PLTGU Jawa-1 mulai dibangun pada Desember 2018 lalu. Pengerjaan PLTGU Jawa-1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan konsorsium dari PT Pertamina Power Indonesia atau Pertamina NRE, Subholding Power and New Renewable Energy Pertamina, Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation.

Dengan konstruksi infrastruktur gas dan pembangkit tenaga listrik terpadu ini terdiri dari infrastruktur LNG/gas Floating Storage Regasification unit (FSRU) dan dua gas turbin yang dinilai paling efisien dengan tingkat emisi terendah.

Sebelumnya, diketahui bahwa PT Jawa Satu Power memberikan kepercayaan kepada konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo) dengan kontrak EPC (Engineering, Procurement and Construction) dan Perjanjian Pemeliharaan pembangkitan listrik selama 25 tahun.

Dalam proyek ini, GE menyediakan turbin gas paling efisien dengan tingkat emisi terendah 9HA.02, serta layanan pemeliharaan jangka panjang yang meliputi digital solutions, commissioning and installation, parts, field and repair services selama 25 tahun.

Selain itu, Samsung akan menyediakan pekerjaan konstruksi dan peralatan balance of plant untuk pembangkit listrik, sementara Meindo akan menyediakan semua pekerjaan laut termasuk jetty, pipa gas, dan pipa air pendingin. Pertamina, Marubeni dan Sojitz juga menunjuk Samsung Heavy Industries untuk membangun FSRU.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah menargetkan pembangunan proyek PLTGU Jawa 1 yang berlokasi di Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini bisa selesai pada Desember 2021.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif akhirnya membeberkan masalah utama dari molornya operasi PLTGU Jawa-1 yang berlokasi di Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Arifin mengungkapkan bahwa yang menjadi biang kerok dari molornya operasi PLTGU Jawa-1 adalah karena alat yang digunakan tidak sesuai dengan standar. "Ada masalah desain alat. Ya ternyata nggak proven," jelas Arifin di Gresik, Jawa Timur, saat ditanya apa alasan utama PLTGU Jawa-1 belum juga beroperasi hingga sekarang, dikutip Jumat (5/5/2023).

Lebih lanjut, Arifin enggan untuk mengatakan dari mana asal alat yang nyatanya belum memenuhi standar itu. Namun yang pasti, alat tersebut disokong oleh perusahaan yang memiliki nama besar di kelasnya.

Dia menyebut, perusahaan penyedia alat tersebut berasal dari Amerika Serikat. "Big name, negaranya Uncle Sam. Makanya, kalau milih harus barang yang sudah terbukti, jalannya bagus," tegas Arifin.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Jadi Negara Pengguna AI Tertinggi di Asia Tenggara