Relokasi Rempang 28 September Batal, Opsi Baru Dikaji

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Selasa, 26/09/2023 08:55 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri untuk melakukan rapat internal mengenai masalah investasi di pulau Rempang, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (25/9/2023). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah tak lagi memberikan tenggat waktu 28 September kepada masyarakat Rempang untuk mengosongkan lahannya dari wilayah yang akan dibangun Rempang Eco City.

Pengosongan lahan ini sebelumnya diharuskan karena Rempang Eco City akan dijadikan lokasi investasi pembangunan pabrik pengolahan pasir kuarsa oleh perusahaan China Xinyi Glass Holdings Ltd. Nilai investasi mereka sebesar US$ 11,5 miliar.

"Apakah sampai 28 September? Tidak. Kita kasih waktu lebih dari itu," kata Bahlil saat konferensi pers di kantornya, Senin (26/9/2023).


Kendati begitu, Bahlil belum mau mengungkapkan target waktu baru yang akan ditetapkan pemerintah supaya masyarakat wilayah itu bergeser ke lokasi baru yang telah disepakati, yaitu Tanjung Banon. Menurutnya pemerintah hingga kini masih terus mendorong masyarakat segera bergeser.

"Kami lagi hitung semuanya, kita cari alternatif terbaik, tunggu saja. Tapi sudah hampir 300 KK yang mendaftar secara sukarela untuk ikut ambil bagian dalam pergeseran," tegas Bahlil.

Bahlil hanya memastikan bahwa jangka waktu pergeseran atau sebelumnya yang menggunakan istilah relokasi yang belum ditetapkan ini tidak akan mengganggu target realisasi investasi Xinyi untuk membangun pabriknya sesuai perencanaan.

"Kita harus ada batasan, kita cari titik tengah yang baik supaya saudara-saudara kita bergeser baik, tapi usahanya dari para investor bisa kita lakukan sesuai perencanaan," ucapnya.

Dari total 961 KK yang harus relokasi atau bergeser ke Tanjung Banon dari wilayah Rempang Eco City, Bahlil mengatakan, kini sudah ada 300 KK yang sepakat untuk relokasi. Sisanya ia pastikan akan juga bersedia seiring waktu.

Apalagi, dia mengklaim tokoh-tokoh warga Rempang juga telah mengajukan pendataan secara sukarela bagi masyarakat yang harus bergeser lokasi ke Tanjung Banon dari sebelumnya ke Dapur 3 Pulau Galang.

"Jadi dari sekarang mereka sudah melakukan sendiri, sudah hampir 300 KK dari 900 KK untuk sukarela melakukan pergeseran. Jadi apa yang diminta tokoh-tokoh di sana, alhamdulillah sebagian besar sudah kita akomodir, untuk dilakukan secara kekeluargaan," tegas Bahlil.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Bakal Bangun Pembangkit Nuklir di Sumatera & Kalimantan