
Siap-siap Putin! Biden Kirim Rudal Jarak Jauh Untuk Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menginformasikan bahwa Washington akan memberikan rudal jarak jauh Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) kepada Ukraina. Informasi ini berdasarkan laporan dari stasiun televisi Amerika NBC News.
Sementara itu, The Washington Post juga melaporkan bahwa AS berencana untuk memberi Ukraina versi ATACMS yang akan dipersenjatai dengan bom tandan, bukan hulu ledak tunggal, dan dapat terbang hingga sejauh 306 km (190 mil).
Dilansir dari Aljazeera, Zelensky tidak menjawab secara langsung ketika ditanya tentang mengenai ATACMS. Namun ia mencatat bahwa AS adalah pemasok persenjataan terbesar ke Ukraina.
"Kami mendiskusikan semua jenis senjata jarak jauh dan artileri, peluru artileri dengan kaliber 155mm, kemudian sistem pertahanan udara," kata Zelensky, dikutip Sabtu (23/9/2023).
"Kami melakukan diskusi komprehensif dan [kami] bekerja dengan Amerika Serikat di berbagai tingkatan," lanjut dia.
Sebelumnya Ukraina berulang kali meminta pemerintahan Biden untuk menyediakan ATACMS untuk membantu mencapai jalur pasokan, pangkalan udara, dan jaringan kereta api yang berlokasi jauh di belakang garis depan Rusia di wilayah pendudukan Ukraina. Namun Gedung Putih belum mengumumkan keputusan untuk menyediakan sistem ATACMS kepada Ukraina.
Pengiriman rudal tersebut pun tidak dibahas secara publik ketika Zelensky mengunjungi Washington DC belum lama ini. Bahkan termasuk ketika AS mengumumkan paket bantuan militer baru senilai $325 juta untuk Kyiv.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Rusia pada awal September memperingatkan bahwa pasokan rudal jarak jauh ke Kyiv akan melewati garis merah. Rusia juga memberikan peringatan kepada AS sebagai "pihak dalam konflik" di Ukraina jika negara tersebut menyediakan senjata tersebut.
Diketahui ATACMS dirancang untuk serangan mendalam terhadap pasukan eselon kedua musuh, menurut situs web Angkatan Darat AS. Alat ini dapat digunakan untuk menyerang pusat komando dan kendali, pertahanan udara, dan lokasi logistik jauh di belakang garis depan.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Makin Ganas! 26 Orang Ukraina Tewas Dihujani Rudal