
Nih! Kondisi Terkini Plaza Atrium Senen: Dijual Akibat Pailit
Emiten pengelola Plaza Atrium Senen, PT Cowell Development Tbk. (COWL) telah menjual aset gedung Plaza Atruim Segitiga Senin pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu.

Pejalan kaki melintas di depan Plaza Atrium Senen, Jakarta, Kamis (21/9/2023). Emiten pengelola Plaza Atrium Senen, PT Cowell Development Tbk. (COWL) telah menjual aset gedung Plaza Atruim Segitiga Senin pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Plaza Atrium merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang berdiri pada tahun 1992 dan merupakan superblok pertama di Jakarta. Berdiri di kawasan komersial terpadu yang terdiri dari mall, ruko, hotel bintang empat, dan gedung perkantoran. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Perdagangan saham COWL juga telah dihentikan oleh BEI atau di suspensi di seluruh pasar efek setelah perseroan tersebut mendapat permohonan pernyataan pailit keuangan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dan diputus pailit. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pantauan CNBC Indonesia, pengunjung di pusat perbelanjaan lima lantai itu nampak cukup ramai pada hari kerja. Masih cukup banyak pengunjung yang berlalu-lalang. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Meski begitu, pada sejumlah tenan yang menjual makanan tampak sepi. Pada lantai 5 yang menjual perlengkapan otomotif juga masih terlihat lalu-lalang pengunjung. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sementara pada salah satu tenan yang menyediakan permainan anak-anak tampak sepi. Tidak ada aktivitas yang terlihat sama sekali. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Mengutip dari kanal Market CNBC Indonesia, COWL memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 1981. Entitas induk langsung COWL adalah PT Gama Nusapala (menggenggam 71,12% saham, Feral Investment Inc 14,35%, Earvin Limited sebesar 8,12% dan sisanya masyarakat sebesar 6,41%. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sementara untuk Induk usaha Cowell adalah PT Gama Nusapala, merupakan perusahaan yang dimiliki oleh PT Lestari Investindo Mandiri (LIM). LIM merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Fransiscus Suciyanto. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

COWL tercatat 'ditato' bursa dengan 6 notasi yakni B, akibat dari permohonan pernyataan pailit, E (ekuitas negatif), D (opini "tidak menyatakan pendapat" dari auditor), L (laporan keuangan terlambat), Y (belum melaksanakan RPUS) dan X (efek dalam pemantauan khusus). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sebelumnya, Komisaris Utama COWL Harijanto Thany juga telah mengundurkan diri sebagai pada 28 Juni 2022. Saat ini, Dewan komisaris hanya diisi Adam Mingkay selaku komisaris independen. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)