Bos PGE Blak-blakan Rencana Kerja Sama dengan Kenya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Kamis, 21/09/2023 18:30 WIB
Foto: Ekspansi! Pertamina Geothermal Incar Proyek Panas Bumi Afrika (CNBC Indonesia TV)

Jakarta CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membeberkan rencana kerja sama dengan perusahaan energi yang berbasis di Kenya yakni Africa Geothermal International Limited (AGIL).

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan nota kesepahaman dengan AGIL untuk potensi pengembangan panas bumi di Kenya. Salah satunya di wilayah konsesi Longonot Kenya, yang memiliki potensi pengembangan hingga 500 Mega Watt(MW).

"Kita sudah akses data Insya Allah first quarter we have definite contract sama AGIL dan untuk yang tadi saya bilang mereka Menterinya datang ke sini seminggu yang lalu dengan CEO," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (21/9/2023).


Menurut Julfi Kenya sendiri memiliki potensi lapangan panas bumi yang cukup jumbo. Adapun satu lapangan di Kenya sendiri bisa memproduksi lebih dari 500 MW sementara di Indonesia rata-rata hanya berkisar di level 100-300 MW.

"Kenya mempunyai giant field ya kalau di Indonesia mungkin average 100-300 MW di sini kita we talking more than 500 MW production mereka sekarang 900 MW dari 1 lapangan. Jadi dari segi sumber daya they have a good resource dan kita juga melihat pemerintahannya juga contribute sekali untuk memastikan geothermal bisa maju," tambahnya.

Di sisi lain, Julfi Hadi menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan tambahan kapasitas terpasang PLTP menjadi 1 GW dari 672 MW saat ini. Oleh sebab itu pihaknya bakal menambah kapasitas terpasang sebesar 340 MW dalam dua tahun mendatang.

"Kita sudah mempersiapkan 1 GW kita dengan value creation dan teknologi, secondary produk yang belum di touch sekarang yang perlu dikomersialisasikan untuk membuat project itu komersial dan kita juga ada beberapa project-project yang baik lagi. selain itu seperti Seulawah Agam di Aceh, di Sulawesi Utara dan Bukit Daun di Bengkulu," ujarnya.

Menurut Julfi Indonesia sendiri mempunyai potensi energi panas bumi yang cukup besar untuk dikembangkan. Namun sayang, pemanfaatannya sejauh ini masih lambat.

"Saat ini growth dari geothermal itu very slow ya nah dari sinilah PGE membuat program dan set up untuk growth nya. Kalau optimis we are very optimistic we have experience, we have the finance untuk itu dan target bisnis kita adalah base load geothermal Sumatera dan Jawa, secara itu tentunya penting sekali strateginya untuk maju," kata dia.

Perlu diketahui, saat ini PGEO menjadi pemain terbesar di industri geothermal Tanah Air dengan 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 Mega Watt yang dioperasikan, terdiri dari 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW melalui Joint Operation Contract (JOC).


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini