PGE Optimistis Kapasitas PLTP Nambah 1 GW Dalam 2 Tahun

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Kamis, 21/09/2023 12:45 WIB
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berencana meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) menjadi 1 Giga Watt (GW) dalam dua tahun mendatang. Penambahan tersebut akan didapatkan dari beberapa proyek yang siap dieksekusi.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan tambahan kapasitas terpasang PLTP menjadi 1 GW dari 672 Mega Watt (MW). Oleh sebab itu pihaknya bakal menambah kapasitas terpasang sebesar 340 MW dalam dua tahun mendatang.

"Kita sudah mempersiapkan 1 GW kita dengan value creation dan teknologi, secondary produk yang belum di touch sekarang yang perlu dikomersialisasikan untuk membuat project itu komersial dan kita juga ada beberapa project-project yang baik lagi. selain itu seperti Seulawah Agam di Aceh, di Sulawesi Utara dan Bukit Daun di Bengkulu," ujarnya dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (21/9/2023).


Menurut Julfi Indonesia sendiri mempunyai potensi energi panas bumi yang cukup besar untuk dikembangkan. Namun sayang, pemanfaatannya sejauh ini masih lambat.

"Saat ini growth dari geothermal itu very slow ya nah dari sinilah PGE membuat program dan set up untuk growth nya. Kalau optimis we are very optimistic we have experience, we have the finance untuk itu dan target bisnis kita adalah base load geothermal Sumatera dan Jawa, secara itu tentunya penting sekali strateginya untuk maju," kata dia.

Perlu diketahui, saat ini PGEO menjadi pemain terbesar di industri geothermal Tanah Air dengan 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 Mega Watt (MW) yang dioperasikan, terdiri dari 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW melalui Joint Operation Contract (JOC).


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Prabowo Sambut Kedatangan PM Malaysia Anwar Ibrahim