Nih! Analisa Sri Mulyani Soal Harga Minyak Naik Tajam

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
20 September 2023 17:39
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam APBN KITA EDISI SEPTEMBER 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam APBN KITA EDISI SEPTEMBER 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai harga minyak dunia yang melesat bahkan nyaris menembus US$100 per barel. Situasi tersebut, menurutnya tak lepas dari situasi Saudi Arabia dan Rusia.

"Pergerakan harga minyak ini ditentukan sinyal dari Saudi dan Rusia yang memang mengendalikan dan pengurangan supply minyak," unkapnya dalam konferensi pers, Rabu (20/9/2023)

Brent kini tercatat sebesar US$94,3 per barel. Pergerakan ini menjadi perhatian karena naik begitu cepat dalam waktu singkat.

APBN KITA EDISI SEPTEMBER 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)Foto: APBN KITA EDISI SEPTEMBER 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
APBN KITA EDISI SEPTEMBER 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Dari sisi permintaan, kata Sri Mulyani, Amerika Serikat (AS) masih membutuhkan minyak dalam jumlah besar. Meskipun ekonomi AS cenderung lemah di tengah inflasi dan suku bunga yang tinggi.

"Permintaan terhadap minyak tidak turun bahkan dalam hal ini naik," ujarnya.

Komoditas lain turut menjadi perhatian Sri Mulyani, antara lain batu bara, minyak kelapa sawit, kedelai dan jagung. Secara umum, komoditas tersebut alami koreksi bila dilihat secara tahunan atau year on year (yoy).

"Komodita lain masih terus turun atau koreksi dibanding tahun lalu yang memang sangat exceptional," papar Sri Mulyani.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Ungkap Harga Batu Bara Anjlok, Minyak & Beras Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular