Karena kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi, kata Reni, tentu saja itu menyebabkan penurunan omzet yang cukup drastis, bahkan bisa mencapai lebih dari 50% untuk penurunan omzetnya. "Karena sepi ini, itu sudah pasti ada penurunan omzet. Memang faktanya kondisi sekarang sepi, omzet turun," lanjutnya. Reni menyebut sepinya Pasar Tanah Abang juga terjadi karena adanya persaingan dagang dengan pedagang online. Karena kondisi pasar yang sepi banyak pedagang yang banting setir jadi berjualan online dan bahkan melakukan banting harga atau memberikan diskon besar-besaran. (CNBC Indonesia)