
Xi Jinping Disebut Diktator, China Panggil Dubes Jerman

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan China dan Jerman memburuk. Terbaru, Beijing telah memanggil Duta Besar Jerman untuk China setelah Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock menyebut Presiden Xi Jinping sebagai diktator.
Baerbock menyebut Xi sebagai diktator dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis lalu, saat dirinya berkunjung ke Amerika Serikat (AS).
"Jika Putin memenangkan perang ini, apa tandanya bagi diktator lain di dunia, seperti Xi, seperti Presiden China? Oleh karena itu, Ukraina harus memenangkan perang ini," katanya dalam wawancara, seperti dikutip The Guardian.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri di Berlin mengonfirmasi kepada AFP bahwa duta besar Jerman dipanggil ke kementerian luar negeri China pada hari Minggu sehubungan dengan pernyataan tersebut.
Konfirmasi bahwa China memanggil duta besar Patricia Flor muncul setelah Beijing mengatakan pada Senin pagi bahwa mereka sangat tidak puas dengan pernyataan Baerbock.
"(Komentar tersebut) sangat tidak masuk akal dan merupakan pelanggaran serius terhadap martabat politik Tiongkok dan merupakan provokasi politik terbuka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada konferensi pers harian, dikutip Selasa (19/9/2023).
Pada Juni, Beijing dilaporkan menegur duta besar AS untuk China setelah Presiden Joe Biden juga menyebut Xi sebagai diktator.
Ini adalah kali ketiga China memanggil duta besar Jerman. Beijing juga melakukan hal yang sama setelah menteri pendidikan Jerman karena mengunjungi Taiwan pada Maret, yang merupakan kunjungan tingkat kabinet pertama Jerman ke pulau tersebut dalam 26 tahun.
Selain itu, utusan Jerman dipanggil menyusul pernyataan para menteri luar negeri G7 tentang Taiwan pada Agustus 2022, ketika Jerman masih menjabat sebagai presiden kelompok tersebut.
Meskipun China-Jerman adalah mitra dagang utama, hubungan keduanya telah memburuk karena beberapa pejabat di pemerintahan Jerman mengambil tindakan yang lebih keras mengenai berbagai masalah mulai dari hak asasi manusia hingga Taiwan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Awas 'Perang' Baru Jerman vs China
