Pertamina Proyeksikan BBM Pertalite Tembus 36 Juta KL

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 September 2023 15:50
Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Pertalite (RON 90) hingga akhir tahun 2023 ini akan tembus 36 juta kilo liter (kl).

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso memastikan bahwa kuota BBM subsidi masih aman terkendali. Adapun, penyaluran BBM jenis Pertalite hingga Agustus 2023 telah mencapai 22 juta kl.

"Secara prognosa tahun ini gasoline atau BBM angkanya mungkin di 36 juta kl, per Agustus realisasinya 22 juta kl," kata Fadjar dalam 'Energy Corner' CNBC Indonesia, Selasa (19/9/2023).

Sementara itu, untuk Solar Subsidi hingga Agustus 2023 tercatat sudah terserap 11 juta kl dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 17 juta kl. Dengan demikian, maka sisa kuota Solar Subsidi kini tinggal 6 juta kl hingga akhir tahun.

"Gasoil realisasi per Agustus 11 juta kl, sedangkan prognosa 18 juta kl, jadi masih dalam range yang aman sampai akhir tahun," kata dia.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun 2023 untuk Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) atau BBM subsidi yakni Solar sebesar 17 juta kilo liter (kl) dan kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite (RON 90) sebesar 32,56 juta kl.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan memperkirakan, kuota subsidi BBM, Listrik, dan LPG 3 kg pada tahun ini akan kembali habis sebelum akhir tahun. Artinya, bakal ada potensi kuota subsidi jebol kembali seperti saat 2022.

Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan, potensi risiko terlampauinya kuota itu masih disebabkan pola konsumsinya yang belum mampu dikendalikan secara optimal sebagaimana tahun lalu. Maka, ia meminta adanya pengendalian konsumsi ke otoritas terkait.

"Mengenai risiko pelampauan kuota untuk subsidi dan kompensasi BBM, LPG, serta listrik, memang kami terus cermati hal tersebut, karena memang ada potensi untuk itu," kata Isa saat konferensi pers APBN, Jumat (11/8/2023).

"Dan kami terus kerja sama dengan badan usaha, Pertamina dan PLN khususnya untuk bisa kendalikan volume dari BBM dan listrik yang disubsidi untuk dikonsumsi," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Ini Daerah yang Kena Uji Coba Pembatasan BBM Pertalite

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular