Ada 'Hantu' Petaka, Jokowi Hampir Tiap Hari 'Sidak' ke Pasar
Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis pangan menghantui semua negara di tengah cuaca kemarau berkepanjangan dan ekstrem akibat fenomena El Nino. Pemerintah juga tengah sibuk menjaga kestabilan harga dan cadangan beras di dalam negeri.
Imbas kekeringan ini membuat harga komoditas pangan seperti beras mengalami kenaikan harga. Ditambah negara produsen beras, seperti India, mulai melakukan pembatasan ekspor. Hasil riset CNBC Indonesia mencatat, harga beras global menembus rekor tertinggi sejak tahun 2008 atau lebih dari 15 tahun.
Merujuk data Refinitiv, harga beras global benchmark Thailand menembus US$ 614 per ton pada pekan ini. harganya terbang 33% lebih dalam setahun dan berada di level tertingginya sejak awal November 2008 atau hampir 15 tahun terakhir.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga kerap bicara terkait sulitnya mendapatkan impor beras dalam sejumlah acara. Ia juga mewanti-wanti imbas krisis bisa berdampak pula ke Indonesia karena sulit mendapatkan impor beras.
"Yang biasanya negara-negara itu mengekspor berasnya, 19 negara sekarang sudah setop, ngerem eskpornya. Tidak diekspor lagi," kata Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi EBT (LIKE) di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Dalam beberapa kesempatan ia juga terus meminta semua pihak untuk berhati-hati mengenai potensi krisis pangan terjadi di banyak belahan negara.
"Sehingga banyak negara yang harga berasnya naik termasuk di Indonesia naik sedikit. hati -hati mengenai hal ini," kata Jokowi.
Turun Langsung Ke Lapangan Cek Harga & Pasokan
Inflasi pangan juga sudah menjadi perhatian Jokowi dalam beberapa bulan terakhir. Dalam arahannya Rapat Kerja Nasional Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Merdeka, Kamis (31/8/2023). Jokowi memberikan lima arahan untuk pengendalian inflasi pangan.
Mulai dari integrasi data antar daerah, kerja sama untuk pembagian pasokan guna menjaga harga, kelancaran distribusi, hingga peningkatan operasi pasar.
Untuk menjaga pasokan Jokowi langsung menugaskan Perum Bulog supaya menjaga stok beras nasional mencapai 2 juta ton di tahun ini. Rinciannya 1,6 sudah di gudang Perum Bulog dan 400 ribu ton dari impor.
Dalam prosesnya, Jokowi juga ikut langsung mengawasi pasokan hingga harga beras di pasar. Dengan datang ke pasar becek setiap minggunya. Guna menjaga tingkat inflasi di tahun ini di kisaran 2-4%.
Saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Brahrang di Kota Binjai Sumatra Utara, (25/8/2023) Jokowi menyoroti harga beras premium yang mengalami kenaikan.
Begitu begitu juga saat melakukan tinjauan pangan di Pasar Grogolan, Pekalongan, Jawa Tengah (29/8/2023) juga melihat harga beras yang meningkat.
Tidak hanya ke pasar, Jokowi juga melakukan pengecekan langsung gudang Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (11/9/2023). Ia memastikan stok beras bagi masyarakat masih mencukupi. Ia juga menugasi Bulog untuk menyalurkan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat setiap bulan 210 ribu ton.
Pada hari yang sama Jokowi juga ikut menyerahkan bantuan beras pangan di Komplek Pergudangan Sunter Timur II, Kelapa Gading.
Keesokan harinya, (12/9/2023) Jokowi juga bertolak ke Cilegon memberikan bantuan pangan kepada KPM di Kantor Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Tidak hanya melakukan pemberian bantuan, pada hari itu Jokowi juga kembali mengecek harga pangan dan stok pangan di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Ia melihat harga beras juga masih mahal, dan langsung memerintahkan Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog melakukan operasi pasar secara masif.
Selang beberapa hari setelah Jokowi kembali meninjau melakukan tinjauan ke pasar Johar Karawang pada Kamis (14/9/2023) juga menyerahkan bantuan pangan ke masyarakat Karawang di Gudang Bulog Purwasari.
Lalu pada hari ini Selasa (19/9/2023) Eks Gubernur DKI Jakarta ini kembali meninjau pasar di Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur. Ia kembali melihat harga beras masih mahal. Namun kali ini ia melihat dalam dua - tiga minggu mendatang harga beras kemungkinan akan menurun hasil dari operasi pasar.
"Hanya satu memang masih beras. Beras kita sudah lakukan operasi pasar, menggelontorkan ke ritel, menggelontorkan ke cipinang, dan kita harapkan mungkin dalam dua Minggu, tiga minggu ini akan mulai dipasarkan, sudah mulai turun," kata Jokowi.
(dce)