KNKT & Kemenhub Ungkap Hasil Investigasi Rangka eSAF Honda

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 September 2023 10:47
Rangka eSAF Honda. (Dok. Honda Global)
Foto: Rangka eSAF Honda. (Dok. Honda Global)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya mengumumkan hasil investigasinya mengenai rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda yang mudah karatan dan keropos.

Investigasi penelitian rangka eSAF ini sudah dilakukan sejak Agustus hingga September 2023.

"Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kememhub Hendro Sugiatno dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (19/8/2023).

Menurut tim peneliti Ditjen Hubdat dan KNKT, PT Astra Honda Motor (AHM) membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup).

Hal itu ditemukan saat tim mendatangi dan melihat langsung proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9/2023).

Tim peneliti melihat proses pengendalian kualitas produk mulai tahap incoming material, press, welding dan pelapisan. Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan telah dilakukan dan telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global.

Berdasarkan hasil perhitungan finite element method dan divalidasi secara pengujian aktual di fasilitas milik AHM, dapat dikatakan struktur rangka eSAF cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi. Tegangan yang terjadi masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka.

Dalam hal ini, Ditjen Hubdat dan KNKT juga meneliti rangka eSAF dari motor konsumen.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating dan lubang pembuangan bawah yang berpotensi tertutup kotoran sehingga membuat air tersumbat serta berpotensi menyebabkan udara lembab di sekitar rangka dan dapat bersifat korosif.

Merujuk peta korosi dunia yang dikembangkan sesuai ISO 9223 tentang sistem klasifikasi laju korosi carbon steel berdasarkan kondisi atmosfer lingkungan, Indonesia berada pada laju korosi yang berat. Dengan itu, diperlukan regulasi lebih lanjut mengenai tata cara pemenuhan ketahanan korosi pada kendaraan roda dua atau lebih.

Mengingat kondisi di atas Ditjen Hubdat berserta KNKT juga melihat perlunya peningkatan edukasi terkait perawatan dan pemeliharaan kendaraan bermotor roda dua atau lebih.

Sebelumnya, AHM membuat video klarifikasi mengenai keluhan pengguna perihal rangka jenis eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) yang mudah karat dan patah. Dalam video yang diunggah di akun Instagram resmi @welovehonda_id itu, AHM mengklaim warna kuning yang menjadi keluhan penggunanya bukan karat tetapi silikat atau senyawa.

"Ini tuh silikat, bukan karat. Untuk ngebuktiinnya dibersihin dulu biar debunya hilang, kalau sudah kering baru dilap pakai tisu kering," kata AHM di video klarifikasi tersebut.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Motor Honda yang Pakai Rangka eSAF, Kamu Punya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular