Ribuan Peternak Desak Menteri Jokowi Ini Lengser, Kok Bisa?

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
18 September 2023 15:39
Komisi IV DPR RI RDPU dengan Asosiasi Perunggasan. (Tangkapan Layar Youtube Komisi IV DPR RI Channel)
Foto: Komisi IV DPR RI RDPU dengan Asosiasi Perunggasan. (Tangkapan Layar Youtube Komisi IV DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (PINSAR) Jawa Tengah Pardjuni meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat memecat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) beserta anak buahnya, yaitu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah. Tuntutan itu dilontarkan terkait kondisi peternak mandiri yang saat ini semakin tergencet.

Hal itu disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (18/9/2023) yang dihadiri perwakilan asosiasi peternak unggas di dalam negeri, diantaranya PINSAR dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN). Kedua asosiasi ini menaungi sekitar 70-an ribu peternak ayam di dalam negeri. 

"Peternak mandiri saat ini yang ada itu tergencet dengan adanya integrator. Lima tahun terakhir ini saja yang tumbuh tidak ada, tapi yang mati banyak. Integrator selalu tumbuh, itu sudah jelas fakta. Artinya pemerintah ini tidak pro kepada rakyat tetapi pro kepada integrator," kata Pardjuni.

Hal itu, katanya, yang menjadi alasan para peternak berkali-kali melakukan aksi unjuk rasa atau demo, untuk melayangkan aksi protes supaya Mentan SYL dan Dirjen PKH dilengserkan.

"Kita demo itu tuntutannya, kita mau Presiden Jokowi pecat Menteri Pertanian, pecat Dirjen PKH, selesai. Itu sudah sering kita sampaikan, bahkan saya sering sampaikan kegoblokan mereka itu tidak pernah berubah," kata Pardjuni.

Pardjuni menyebut Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi dianggap tidak efektif dalam mencegah aksi penguasaan usaha unggas oleh para integrator.

Dalam Permentan No 32/2017 pasal 19 ayat 1a menetapkan pelaku integrator wajib memenuhi produksi paling rendah 50% bibit ayam umur sehari (day old chicken/ DOC) dan induk ayam (Parent Stock/ PS) untuk dialokasikan kepada peternak mandiri. Pada ayat 1b, sisanya paling tinggi 50% produksi DOC dan final stock (FS) digunakan untuk kepentingan perusahaan integrator sendiri dan mitranya.

"Dari pengaturan itu jelas Permentan ditulis maksimal 50% (produksi DOC digunakan sendiri) untuk mereka. Tapi mereka melanggar sampai 60-70%, bahkan sampai hari ini mungkin 90% (produksi DOC digunakan sendiri)," ujarnya.

Meskipun sudah ada banyak perusahaan integrator yang melanggar aturan, kata Pardjuni, masih belum ada langkah tegas dari pemerintah dalam memberikan sanksi atas tindakan tersebut.

Selain itu, perusahaan integrator juga memiliki teknologi dan populasi yang lebih tinggi dan mumpuni dibandingkan dengan peternak mandiri, sehingga membuat daya saing peternak mandiri semakin terpukul.

Pardjuni menyebut harga pakan dan jagung yang melambung tinggi juga telah menambah beban para peternak mandiri saat ini. Dia membeberkan, saat ini populasi ayam di peternak mandiri saat ini hanya berkisar 2.000-2.5000 ekor ayam hidup per kandang, sementara perusahaan integrator memiliki populasi hingga lebih dari 40.000 ekor per kandang.

Untuk itu, Pardjuni memohon kepada Komisi IV DPR RI untuk memanggil Menteri Pertanian beserta Dirjen PKH, dan ditanyakan apakah mereka bisa selesaikan permasalahan terkait ayam broiler itu 1-2 bulan.

"Karena umur ayam broiler cuman 35 hari, kalau nggak bisa, diganti Pak, selesai. Pak Jokowi suruh ganti itu menterinya," tegasnya.

Sebanyak 50 peternak ayam yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menggelar aksi demo hari ini Jumat (14/4/2023) di depan gedung Kementerian Perdagangan. (Dok. Alvino Antonio/ Komunitas Peternak Unggas Nasional)Foto: Sebanyak 50 peternak ayam yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menggelar aksi demo hari ini Jumat (14/4/2023) di depan gedung Kementerian Perdagangan. (Dok. Alvino Antonio/ Komunitas Peternak Unggas Nasional)
Sebanyak 50 peternak ayam yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menggelar aksi demo hari ini Jumat (14/4/2023) di depan gedung Kementerian Perdagangan. (Dok. Alvino Antonio/ Komunitas Peternak Unggas Nasional)

Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga daging ayam ras atau broiler di tingkat konsumen per hari ini, Senin (18/9/2023) berada di Rp34.890 per kilogram (kg). Harga tersebut telah turun 0,54% dibandingkan harga sepekan lalu pada 11 September 2023 sebesar Rp35.080 per kg.

Sementara di tingkat produsen, harga rata-rata daging ayam ras pada bulan berjalan September 2023 sebesar Rp22.030 per kg. Harga tersebut turun 1,3% dari harga rata-rata Agustus 2023 sebesar Rp22.340 per kg dan turun 7,3% dari rata-rata harga pada Juli 2023 sebesar Rp23.780 per kg.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Peternak Ayam Temui DPR, Ada Apa?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular