Bos BI Wanti-wanti Krisis Ekonomi Bisa Muncul 2 Tahun Lagi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 September 2023 16:41
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mewanti-wanti adanya ancaman yang bakal terjadi setidaknya dalam rentang waktu 2-3 tahun ke depan. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mewanti-wanti adanya ancaman yang bakal terjadi setidaknya dalam rentang waktu 2-3 tahun ke depan. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Bengkulu, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mewanti-wanti adanya ancaman yang bakal terjadi setidaknya dalam waktu 2-3 tahun ke depan. Ia mengatakan,  saat ini pertumbuhan ekonomi memang membaik, tapi bukan berarti tren tersebut bakal berlanjut secara stabil beberapa waktu ke depan.

"Tantangan yang kemungkinan akan kita lihat, perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan beresiko. Kita lihat perubahan krisis, ke depan siklus ekonomi dan keuangan semakin sering terjadi," kata Perry dalam Sidang Pleno ISEI XXIII di Bengkulu, Jumat (15/7/2023).

"Sekarang memang naik siklus ekonomi di global dan daerah, tapi 2-3 tahun lagi ada risiko siklus ekonomi dan keuangan, jadi merupakan suatu risiko krisis global dan nasional," lanjutnya.

Membaiknya siklus ekonomi saat ini memang patut disyukuri, namun perlu ada antisipasi dalam pengambilan risiko yang mungkin terjadi agar pemerintah bisa memberi respons, termasuk siklus ekonomi yang sedang naik.

"Perkiraan kami siklus ekonomi mencapai mencapai puncak mungkin 2025. Siklus keuangan kemungkinan (berbalik terjadi) 2026, Sebelum itu naik. 2025-2026 kita liat kemungkinan resiko-resiko di dalam ekonomi kita," sebut Perry.

Pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus bisa mengantisipasi perubahan siklus ekonomi, serta yang kedua multipolar sumber ekonomi dunia atau disebut sebagai fragmentasi ekonomi.

Perry mencontohkan bagaimana terjadi perubahan siklus ekonomi dunia dimana Amerika Serikat dan Eropa yang dulunya sebagai penguasa ekonomi dan teknologi dunia saat ini justru bisa disaingi oleh Asia seperti China. Bukan tidak mungkin ada negara lain yang bakal menguasai.

"Dulu Eropa-AS, lalu geser China sekarang muncul India diantaranya ada Indonesia. Jadi sumber pertumbuhan ekonomi dunia akan geser tidak hanya ke India dan di dalamnya Indonesia, ini opportunity kita untuk menaikkan ekonomi kita," sebut Perry.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Airlangga: Perry Warjiyo Itu 'Gubernur Indonesia', Kok Gitu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular