Luhut Ungkap Raksasa EV China Segera Deal Investasi di RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
14 September 2023 14:50
Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan bersama Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang meninjau kesiapan operasional KA Cepat Relasi Jakarta-Bandung di sela-sela kunjungannya ke Indonesia pada 6 September 2023. (Dok. KCIC)
Foto: Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan bersama Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang meninjau kesiapan operasional KA Cepat Relasi Jakarta-Bandung di sela-sela kunjungannya ke Indonesia pada 6 September 2023. (Dok. KCIC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pihaknya tengah berdiskusi dengan raksasa kendaraan listrik asal China yakni BYD. Hal tersebut menyusul rencana perusahaan yang bakal berinvestasi di Indonesia.

Menurut Luhut, BYD tertarik untuk turut terlibat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Namun perusahaan tersebut masih menunggu aturan berupa insentif yang akan dikeluarkan pemerintah Indonesia.

"Kita pada posisi yang saya pikir sangat baik. BYD, kita berharap peraturan keluar bulan ini dan insya allah mereka akan investasi di kita," ujar Luhut dalam acara Seminar Nasional IKAXA 2023, Kamis (14/9/2023).

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menilai untuk mendukung terciptanya pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik, maka yang harus dipastikan adalah siapa pengguna akhir dari baterai kendaraan tersebut yakni motor dan mobil listrik.

Oleh karena itu, kata Seto, motor dan mobil listrik harus didorong untuk mendapatkan insentif, salah satunya adalah mengecilkan PPN dari 11% menjadi 1%. "Transisi harus dipercepat, kita kasih insentif caranya, 7 juta untuk motor, mobil PPN akan kita turunkan," terang Seto.

Insentif berupa PPN itu, kata Seto, untuk menarik minat investor masuk ke dalam negeri. "Kenapa dorong Tesla di Indonesia, kenapa demand EV dalam negeri harus didorong dengan insentif? karena sederhana, kalau mau bikin pabrik baterai dari lithium itu harus ada pengguna akhirnya dulu, ya mobil atau motor listrik," tandas Seto.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mobil Listrik China BYD Milik Warren Buffett Segera Masuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular