Internasional

Ilmuwan Dunia Teriak Sebut Bumi Sudah Tak Aman Lagi, Kenapa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 14/09/2023 09:00 WIB
Foto: Warga dengan menggunakan kayak memancing di Danau Oroville saat permukaan air rendah karena kondisi kekeringan yang berkelanjutan di Oroville, California, 22 Agustus 2021. (AP Photo/Ethan Swope)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi di Bumi mungkin berada di luar 'ruang operasi yang aman' bagi umat manusia. Hal ini dipaparkan oleh analisis baru dari 29 ilmuwan di delapan negara yang dirilis pada Rabu (13/9/2023) di jurnal Science Advances.

Secara rinci, para ilmuwan menganalisis 9 "batas planet" yang saling terkait, yang mereka definisikan sebagai ambang batas yang harus dipenuhi oleh dunia untuk memastikan planet ini stabil dan layak huni. Ini mencakup perubahan iklim, keanekaragaman hayati, penggunaan air tawar dan lahan, serta dampak bahan kimia sintetis dan aerosol.

Di luar batasan ini, menurut teori, risiko ketidakstabilan kondisi di Bumi meningkat secara dramatis. Namun temuan terbaru mereka menyatakan kondisi bumi telah menjadi makin tidak aman.


"Aktivitas manusia telah melampaui tingkat aman di enam batasan tersebut dan mendorong dunia keluar dari "ruang operasi yang aman" bagi umat manusia," tulis para ilmuwan dalam jurnal itu dikutip CNN International.

Profesor oseanografi biologi di Universitas Kopenhagen dan salah satu penulis laporan tersebut, Katherine Richardson, mengatakan kondisi yang melampaui batasan itu terlihat pada cuaca ekstrem musim panas dengan pemanasan global sebesar 1,2 derajat Celsius.

"Kami tidak mengira akan seperti ini pada suhu 1 derajat celcius. Belum ada manusia yang mengalami kondisi seperti yang kita alami saat ini," ujarnya.

Menurut Richardson, ini adalah sinyal peringatan yang jelas. Ia menganalogikan situasi ini seperti uang di bank, di mana bila terus digunakan akan habis dan pada saat saldo menipis, itu akan menjadi peringatan bagi pemilik uang.

"Kita bisa berpesta, meski uang kita di bank semakin berkurang. Kita tidak bisa berpesta selamanya. Itulah situasi yang kami hadapi," katanya.

Simon Lewis, seorang profesor ilmu perubahan global di University College London di Inggris, juga menguatkan temuan penelitian ini. Ia mengatakan bahwa laporan tersebut memberikan "pembaruan yang sangat suram mengenai gambaran yang sudah mengkhawatirkan."

"Manusia menghancurkan keanekaragaman hayati, mengubah iklim, dan mencemari rumah kita sedemikian rupa sehingga kita telah mendorong planet kita keluar dari kondisi stabil yang memungkinkan munculnya peradaban manusia," katanya kepada CNN.

Meski begitu, ada kabar baik. Richardson menyebut kondisi lapisan ozon berada di sisi yang lebih baik dibandingkan tahun 1990an.

"Berkat kerja sama internasional untuk menghapuskan bahan kimia perusak ozon, negara ini berada pada jalur yang tepat untuk pulih sepenuhnya."


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dunia Bergejolak, Komitmen Hadapi Perubahan Iklim Terpangkas